Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ditolak Keluarga Korban, Pengacara Anak Anggota DPRD Bekasi: Tawaran Pernikahan Tidak Akan Ditarik

Kompas.com - 31/05/2021, 19:06 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Wacana pernikahan yang dilontarkan kubu anak anggota DPRD Bekasi tersangka kasus pemerkosaan, AT (21), telah ditolak pihak keluarga korban berinisial PU (15).

Kendati sudah ditolak, pihak AT tidak akan menarik tawaran pernikahan tersebut.

Baca juga: Tolak Tawaran Pernikahan Anak Anggota DPRD Bekasi Pemerkosa Putrinya, Ayah Korban: Saya yang Tanggung Dosa

Hal itu dilontarkan kuasa hukum keluarga AT, Bambang Sunaryo, setelah mendengar penolakan dari ayah korban, D.

Menurut Bambang, pihaknya tidak mempermasalahkan bahwa ide pernikahan itu ditolak keluarga korban.

"Niat untuk tetep menikah tidak pernah diurungkan, tetap, walaupun enggak mau niat itu enggak akan ditarik. Enggak apa-apa, silakan itu hak mereka (menolak), tapi yang kita tawarkan enggak pernah ditarik," ujar Bambang, Sabtu (29/5/2021), dilansir dari Tribun Jakarta.

Dia menekankan, niatan AT menikahi korban tidak bertujuan untuk meringankan hukuman ataupun menghentikan proses hukum.

Baca juga: Polisi Sebut Penyekatan Mudik Lebaran 2021 Mungkin Berakhir Malam Ini

"Proses hukum tetap berjalan, menikah atau tidak proses hukum tetap berjalan. Jadi enggak ada begitu niat dinikahi terus proses hukum berhenti tidak begitu. Enggak mungkin terjadi," urai Bambang.

Menurut Bambang, pihaknya tidak akan menarik wacana tersebut karena mempertimbangkan kemungkinan keluarga korban berubah pikiran.

"Enggak apa-apa, niat sudah disampaikan sekarang. Mungkin nanti ada perubahan di kemudian hari kan gak apa-apa," tambahnya.

Ayah korban ogah kompromi

D selaku ayah korban sebelumnya menegaskan penolakan pihaknya terhadap wacana menikahkan putrinya dengan pelaku.

"Saya menolak dengan tegas tawaran itu. Tidak ada kompromi," kata D, ayah korban, saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (30/5/2021) malam.

Hal serupa D sampaikan kepada media saat ditemui di Mapolresto Bekasi Kota, Sabtu (29/5/2021).

Baca juga: Foto Viral Pemotor Acungkan Jari Tengah ke Pesepeda, Kepala Dishub DKI: Pengguna Sepeda Gunakan Jalur Paling Kiri

"Wacana nikah adalah hal yang enggak masuk akal. Kedua, saya menolak dengan tegas apa pun tawaran seperti itu," ujar D, dilansir dari WartaKotalive.

D menolak tawaran tersebut karena tidak mau putrinya kembali menjadi korban kekerasan yang lebih parah di kemudian hari.

Ia menekankan bahwa PU masih di bawah umur yang memiliki masa depan yang panjang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com