Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabodetabek Masuk Prioritas Vaksinasi Covid-19, tetapi Suplai Vaksin di Bogor Rendah

Kompas.com - 01/06/2021, 21:55 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah terus mengebut akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19 untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan bahwa kawasan Jabodetabek harus menjadi prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Budi mengungkapkan, saat ini vaksinasi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta sudah mencapai 40 persen dari total target penerima vaksin.

"Karena memang arahan Bapak Presiden itu Jabodetabek harus diprioritaskan. Di DKI itu kedua setelah Bali, itu sudah 40 persen dari total target," kata Budi, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Bima Arya Minta Jatah Vaksin Covid-19 Untuk Kota Bogor Diperbanyak

Budi menuturkan, pihaknya saat ini tengah menyusun skala prioritas agar pelaksanaan vaksinasi di wilayah Jabodetabek bisa dipercepat.

Dari laporan yang diterimanya, suplai vaksin untuk wilayah Kota Bogor masih jauh dari target.

Sebab itu, ia mengaku akan memberikan vaksin lebih banyak lagi agar banyak masyarakat Kota Bogor yang bisa divaksinasi.

"Bogor ternyata suplai vaksinnya masih jauh agak di bawah. Jadi, oleh karena itu nanti saya mau balik ke Jakarta, kita mau memberikan lebih banyak vaksin lah ke Bogor," ungkap Budi.

Baca juga: Simak, Ini Daftar Lengkap Lokasi Vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta

"Bogor ini kan dekat sama Jakarta. Karena ini tidak bisa dilihat sebagai daerah yang berbeda, harus dilihat sebagai satu klaster Jabodetabek," sambungnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, saat ini target penerima vaksin Covid-19 di Kota Bogor baru mencapai 20 persen atau sekitar 150.000 orang dari total target 800.000 orang.

Bima pun meminta kepada Kemenkes untuk mengalokasikan lebih banyak vaksin, bahkan meminta supaya langsung disalurkan ke Kota Bogor.

"Baru sekitar 18-20 persen lah. Jadi kita meminta kepada kementerian untuk alokasi vaksin lebih, supaya bisa dipotong rantainya," tutur Bima.

Kalau dari Jakarta terus ke Bandung dulu, dikirim lagi ke Bogor kan lama ya. Kita ingin atensi khusus ke Jabodetabek. Ini arahan juga dari Bapak Presiden ketika kami para kepala daerah dipanggil ke Istana minggu lalu. Beliau menekankan Bodebek ini harus menjadi prioritas utama karena penyangga Jakarta yang sangat rawan," pungkas Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com