Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD: Banjir di Kota Bekasi Disebabkan Tumpukan Sampah Sumbat Aliran

Kompas.com - 17/06/2021, 13:28 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI,KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mengungkapkan, banjir di sejumlah wilayah Kota Bekasi pada Selasa (15/6/2021) disebabkan tumpukan sampah yang membuat air tidak mengalir dengan maksimal.

Kepala Seksi pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bekasi Toni kurniadi mengungkapkan, aliran sungai yang melalui Perumahan Jatimulya terhambat akibat adanya tumpukan sampah.

"Penumpukan sampah liar yang terbawa oleh air ke dalam saluran sehingga menyumbat di jembatan Jatimulya itu menyebabkan tidak lancar," ujar Toni kepada Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Sebagian Wilayah Kota Bekasi Banjir Usai Hujan Deras, Taman Narogong Paling Parah

Toni menyebutkan, selain tumpukan sampah, yang menjadi penyebab banjir adalah sungai yang bersimpangan dengan jalan tol.

"Ada crossing tol, nah persoalannya dimulai dari situ," ujar dia.

Sebagai informasi, sejumlah wilayah yang tersebar di empat kecamatan di Kota Bekasi, Jawa Barat, tergenang usai hujan deras mengguyur seantero kota sejak Selasa sore hingga malam.

"Total ada delapan titik banjir di lima kelurahan, empat kecamatan," kata Kepala BPBD Kota Bekasi Agus Harpa melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa malam.

Banjir paling dalam terjadi di Taman Narogong, Pengasinan, Rawalumbu. Kedalaman air mencapai sekitar 1 meter.

Baca juga: Kebanjiran Saat Isolasi Mandiri, Pasutri Pasien Covid-19 di Bekasi Dievakuasi

Selain di Taman Narogong, banjir di Kecamatan Rawalumbu juga merendam Perumahan Pondok Hijau Permai, Pengasinan, dengan kedalaman sekitar 30 cm serta bilangan Bojong Menteng, Jalan Raya Narogong, dengan kedalaman sekitar 50 cm.

Di Kecamatan Mustikajaya, Perumahan Mutiara Gading Timur Ruko Palazo tergenang hingga 40 cm, sedangkan kawasan Grand Permata Bekasi tergenang sekitar 20 cm.

Kecamatan Bekasi Selatan memiliki satu titik banjir, yakni di Perumahan Taman Cikunir Indah, Jakasetia, dengan kedalaman sekitar 40 cm.

Kecamatan Pondokgede juga dilaporkan terdapat satu titik banjir, tepatnya di Perumahan Bukit Kencana, Jatimakmur, dengan kedalaman 15-20 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com