Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Ambulans Tertahan Rangkaian Mobil Pejabat, Ini Penjelasan Kasudinhub...

Kompas.com - 25/06/2021, 13:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan ambulans yang membawa pasien tertahan karena adanya rangkaian mobil diduga pejabat viral di media sosial.

Video berdurasi 14 detik yang merekam peristiwa itu beredar setelah diunggah oleh salah satu akun Instagram.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Rabu (23/6/2021).

Terlihat, ambulans Puskesmas Cilincing itu dihentikan oleh petugas Dinas Perhubungan yang lebih mendahulukan rangkaian mobil berwarna hitam yang diduga merupakan pejabat.

Baca juga: Ambulans Tak Cukup, Jenazah Pasien Covid-19 di Jakarta Diangkut dengan Truk

Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudinhub) Jakarta Utara Harlem Simanjuntak menjelaskan, petugas Dishub yang terlihat dalam video itu sudah ada sebelum ambulans melintas.

"Petugas yang jaga di lokasi sebelum ambulans lewat sudah melakukan pengaturan lalin sesuai tupoksinya dan penutupan (bukan saat ambulans di lokasi dilakukan penutupan)," ujar Harlem saat dikonfirmasi, Jumat (25/6/2021).

Harlem mengatakan, ambulans dan mobil pemadam kebakaran memang menjadi prioritas. Hal itu juga yang sudah dipahami oleh anggotanya saat bertugas di jalan.

Hanya saja, kata Harlem, penghentian ambulans yang dilakukan oleh petugas Dishub itu karena rangkaian mobil pejabat yang melintas tak dapat dihentikan secara mendadak.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Jakarta Meningkat, Pemprov DKI Tambah Shift dan Jam Kerja Pengantar Jenazah

"Kerena kendaraan di belakang yang ikut rangkaian mobil pasti mengikuti kecepatan kendaraan di depannya. Sehingga, perlu ada pengaturan di lokasi agar tidak terjadi tabrakan," ucap Harlem.

Menurut Harlem, bersamaan dengan petugas Dishub memperlambat kendaraan yang ikut di belakang rangkaian mobil pejabat, melintas ambulans di lokasi.

"Sehingga, di saat itulah ambulans berhenti sesaat sambil petugas menahan rangkaian yang masih tersisa," kata Harlem.

"Bukan memprioritaskan rangkaian, tapi tetap memprioritaskan ambulans. Namun, karena saat itu ada rangkaian sebelum ambulans di TKP, maka perlu ada pengaturan agar semua selamat dan aman," sambung Harlem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com