Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenda Darurat Khusus Pasien Covid-19 di RSUP Sitanala Belum Dilengkapi Tabung Oksigen

Kompas.com - 28/06/2021, 20:34 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak RSUP Sitanala, Neglasari, Kota Tangerang, mengaku terkendala dalam memenuhi fasilitas kesehatan untuk tenda darurat yang direncanakan beroperasi mulai Senin (28/6/2021) ini.

RSUP Sitanala diketahui membangun dua tenda darurat di area RS itu dengan total 22 kasur khusus pasien Covid-19.

Salah satu tenda difungsikan sebagai ruang instalasi gawat darurat (IGD) berisikan 14 kasur, sedangkan tenda lainnya digunakan sebagai ruang triase atau ruang pemilahan pasien berisikan delapan kasur.

Baca juga: Tenda Darurat di RSUP Sitanala Tangerang Mulai Beroperasi, Ada 22 Kasur Pasien Covid-19

Ketua Satgas Covid-19 RSUP Sitanala Sarwoko menyatakan, pihaknya terkendala memenuhi tabung oksigen yang bakal diletakkan di dua tenda darurat itu.

Katanya, permasalahan soal tabung oksigen tak hanya dirasakan oleh RS Sitanala, tetapi terjadi di semua rumah sakit di Indonesia.

"Jadi yang masih jadi kendala tinggal oksigen, karena masalah oksigen ini masalah semua RS, masalah nasional," papar Sarwoko kepada Kompas.com, Senin.

Kata dia, pihaknya belum menerima tabung oksigen meski telah memesan kepada pemasok.

"Kami hari ini masih menunggu kiriman tabung oksigen untuk pemenuhan kebutuhan di tenda tersebut," ujarnya.

Baca juga: RSUP Sitanala Tangerang Targetkan Vaksin 1.800 Orang hingga Juli 2021

Sarwoko berujar, sebenarnya tidak semua kasur di dua tenda itu membutuhkan pasokan tabung oksigen.

Namun, RS di bawah naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu mengusahakan agar setiap kasur memiliki tabung oksigen sebagai langkah antisipasi.

"Jadi kami persiapkan semuanya bisa disiapkan oksigen untuk masing-masing tempat tidur, tapi ya nanti tergantung kami dapatnya berapa," papar dia.

Meski demikian, jika pemasok tabung oksigen tidak mengirimkan jumlah tabung sesuai pesanan, RSUP Sitanala bakal menggunakan kiriman tabung yang ada semaksimal mungkin.

"Kalau dikirimnya enggak sesuai permintaan kami, ya kami harus bisa mengondisikan apa yang sudah ada," ucap Sarwoko.

Baca juga: Bima Arya: Bogor Ada di Fase Darurat Covid-19, Faskes Nyaris Lumpuh

Dia mengungkapkan, kendala lain yang mereka alami adalah pemenuhan fasilitas kesehatan di ruang intensive care unit (ICU) RSUP Sitanala.

Ruang ICU RSUP Sitanala diketahui menggunakan ruang IGD asli di RSUP Sitanala.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com