Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Motor di Serpong, Maling Ini Telepon Korbannya dan Minta Uang Tebusan Rp 1,8 Juta

Kompas.com - 09/07/2021, 23:11 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aksi pencurian sepeda motor terjadi di kawasan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan. Korbannya dimintai uang tebusan oleh pelaku, jika ingin kendaraan kembali.

Korban, Ari Wibowo (27) menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/7/2021) malam. Saat itu, sepeda motor yang dicuri tersebut sedang terparkir di gerai cukur miliknya.

"Kejadian Kamis malam sekitar pukul 18.30 WIB. Pas saya sedang cukur saudara saya," kata Ari saat dihubungi, Jumat (9/7/2021) malam.

Usai mencukur, kata Ari, dia baru menyadari bahwa jumlah kendaraan yang terparkir di depan gerai berkurang dan mendapati sepeda motornya telah hilang.

Baca juga: Seorang Perempuan di Depok Ditemukan Sekarat dan Bersimbah Darah dalam Kontrakan yang Terkunci

Ari kemudian memeriksa kamera pengawas atau CCTV dan mengetahui bahwa sepeda motornya dicuri dua pria yang berhenti di pinggir jalan.

"Pas selesai mencukur, ngobrol di depan. Di situ seharuanya ada tiga motor, tapi ternyata tinggal dua. Motor saya enggak ada, langsung cek CCTV," kata Ari.

Dalam rekaman kamera CCTV, kata Ari, seorang pelaku terlihat turun dari kendaraannya dan berjalan ke area parkir. Setelah itu, pelaku membobol paksa kunci kontak dan langsung membawa kabur sepeda motor miliknya.

"Pelaku dua orang. Itu dia milih motor yang dikunci stang, motor saya," ucap Ari.

Beberapa jam kemudian, Ari mendapatkan telepon masuk dari nomor tak dikenal. Dia dimintai sejumlah uang tebusan, jika ingin sepeda motornya dikembalikan.

Baca juga: Tak Ada Pengawasan, Masjid di Tangsel Masih Gelar Shalat Jumat Saat PPKM Darurat

Ari menyebut, pelaku juga mengajaknya bertemu secara langsung untuk mendapatkan uang tebusan tersebut.

"Jam 23.00 WIB ada yang telepon, bilang motor ada di dia. Tapi dia minta duit Rp 1,8 juta buat tebus. Ngajak ketemu di dekat Rumah Sakit Medika BSD," kata Ari.

Menurut Ari, pelaku langsung menutup telepon sebelum dia menjawab permintaan tersebut. Dia pun memilih untuk segera melaporkan peristiwa pencurian yang dialaminya ke kepolisian.

"Suaranya cowok. Pas mati, di telepon balik enggak aktif sampai sekarang. Enggak tahu dapat nomor (telepon) dari mana," ungkap Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com