Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Hati Sopir Ambulans: Angkut 10 Jenazah Pasien Covid-19 Setiap Hari, Mau sampai Kapan Jakarta Begini?

Kompas.com - 15/07/2021, 13:56 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran Covid-19 di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, semakin tidak terkendali. Pemerintah telah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali mulai 3-20 Juli 2021.

Faktanya, PPKM darurat belum bisa mengerem laju penyebaran Covid-19. Angka kasus harian Covid-19 di Ibu Kota konsisten berada di atas 10.000 kasus dalam sepekan terakhir dan kematian akibat Covid-19 juga tetap tinggi.

Tingginya angka kematian Covid-19 di Jakarta dirasakan langsung oleh seorang sopir ambulans Pemprov DKI, Amri Amirullah Hakim.

Baca juga: Awal Mula Varian Delta Masuk ke Jakarta hingga Mendominasi 90 Persen Kasus Covid-19

Dalam wawancara bersama tim Mata Najwa yang ditayangkan pada Rabu (14/7/2021) malam, Amri mengaku membawa 10 jenazah pasien Covid-19 setiap hari.

Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding sebelum terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

"Kalau sebelum kenaikan kasus, bisa membawa 4-5 (jenazah pasien Covid-19). Kalau sekarang bisa 10 (jenazah pasien Covid-19), satu rumah sakit bisa 10 jenazah," kata Amri.

Ambulans juga kerap antre menuju tempat pemakaman umum (TPU), salah satunya terjadi di TPU Rorotan.

"Pertama (TPU Rorotan) buka enggak gini (antre memakamkan jenazah), cuma saat ini, makin antre," ujar Amri.

Amri menyadari kondisi Jakarta yang semakin parah dan tidak terkendali. Namun, masih banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan.

"Kondisinya semakin parah, semakin parah dalam arti kata, semakin banyak orang enggak bisa memenuhi protokol kesehatan, emakin banyak pula yang kita bawa (ke pemakaman)," ujar Amri.

"Kita semakin terpuruk melihat kondisi Jakarta yang bukan makin berangsur pulih membaik, malah semakin banyak angka kematian. Enggak tau mau sampai kapan Jakarta seperti begini," tambahnya.

Baca juga: Perda Covid-19 di Jakarta Akan Direvisi, Wagub: Untuk Dimasukan Pasal Hukuman Pidana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com