Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekan FK UI: Pemerintah Jangan Semangat Rekrut Dokter, tapi Gajinya Telat Berbulan-bulan

Kompas.com - 15/07/2021, 18:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Ari Fahrial Syam berpesan kepada pemerintah agar ingat terhadap hak kesejahteraan para dokter dan tenaga kesehatan lain yang saban hari mempertaruhkan nyawa di bangsal Covid-19.

Apalagi, belakangan dikabarkan bahwa 2.000 dokter baru lulus tahun ini akan dipercepat pengangkatannya, supaya dapat segera turun lapangan merespons kedaruratan pandemi Covid-19 saat ini.

Menurut Ari, seberapa banyak dan cepat dokter-dokter itu bisa segera bertugas, amat bergantung pada komitmen pemerintah dalam memenuhi hak itu.

"Tergantung kesiapan pemerintah mau cepat atau enggak. Kalau mau cepat harus ada duitnya kan mengirim orang," kata Ari kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

"Kalau nggak ada duitnya, ya, orang mau makan apa? Sudah risiko nyawa," tambahnya.

Baca juga: Pemerintah Serap 2.000 Dokter Baru Lulus untuk Tangani Covid-19, Dekan FK UI: Dulu Dilama-lamain

Pandemi Covid-19 yang melonjak sebulan terakhir kembali membuat angka kematian tenaga kesehatan di Indonesia kembali meningkat.

Ironisnya, dalam situasi genting seperti itu, pembayaran tagihan rumah sakit dan insentif tenaga kesehatan terlambat.

"Insentif dokter internship kemarin baru keluar duitnya, terlambat 9 bulan. Relawan juga ada yang masih belum dibayar oleh pemerintah," ujar Ari.

Sebagai dekan, ia menggaransi tak akan mempersulit penyerapan dokter-dokter baru lulus itu.

Ia bersedia membuat surat keterangan bahwa dokter-dokter itu sudah "siap perang".

Terlebih, setiap tahun, Ari menyebut bahwa fakultas kedokteran se-Indonesia meluluskan sekitar 10.000 dokter baru.

Baca juga: IDI Jakarta: Kemungkinan Kematian Nakes Tinggi karena Tak Dapat Rumah Sakit

Pemerintah saja yang selama ini lamban menyerapnya dan baru sekarang ingin mempercepatnya.

"Maka itu kami titip. Kalau memang begitu, uang insentifnya harus dipastikan aman, uang gaji mereka harus dipastikan aman. Silakan mengangkat cepat-cepat, tapi jangan lupa, mereka itu butuh gaji," ungkapnya.

"Jangan sampai semangat merekrut saja tapi ketika sudah direkrut nanti gajinya terlambat-terlambat," pungkas Ari.

Ancaman eksodus tenaga kesehatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com