TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi membeberkan informasi terkini terkait kasus teror ledakan petasan hajatan di rumah perempuan kawasan Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (30/6/2021).
Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Iskandar mengatakan, pihaknya menyelesaikan penyelidikan kasus tersebut karena MB, suami korban yang merupakan terduga pelaku telah meninggal dunia.
"Infonya (terduga pelaku) sudah meninggal, kita akan minta surat kematiannya. Rencananya demikian (menyelesaikan penyelidikan)," kata Iskandar saat dihubungi, Sabtu (17/7/2021).
Baca juga: Perempuan di Pamulang Diteror Ledakan Petasan Hajatan, Diduga karena Minta Cerai ke Suami
Iskandar mengatakan, informasi mengenai kematian terduga pelaku didapat saat penyidik meminta keterangan dari Ketua RT.
Setelah melakukan aksinya, terduga pelaku itu melarikan diri ke wilayah Ciater, Tangerang Selatan.
"Dari hasil pemeriksaan, demikian (terduga pelaku adalah suami). Info soal kematian dari RT tempat tinggal. Almarhum tinggal di Ciater, sedangkan korban tinggal di Pamulang," kata Iskandar.
Namun, Iskandar tak menjelaskan mengenai waktu kematian terduga pelaku itu hingga penyelidikan harus dihentikan.
Sebelumnya, Rumah warga di kawasan Benda Baru diduga menjadi sasaran aksi teror pelemparan petasan dalam jumlah besar.
Dugaan aksi teror tersebut direkam oleh warga dan tersebar luas di media sosial, Jumat (2/7/2021).
Dalam video tersebut tampak pelataran rumah yang berada di kawasan RT 03 RW 01 Kelurahan Benda Baru dipenuhi sampah kertas yang diduga bekas ledakan petasan.
Terlihat pula sejumlah petasan yang belum meledak berserakan di depan pintu dan jendela rumah.
Baca juga: Anies Pangling Lihat TPU Rorotan: Hitungan Hari Tanah Lapang Jadi Deretan Kuburan
Polisi menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan dari korban sekaligus penghuni rumah berinisial M dan juga saksi di sekitar lokasi.
"Korbannya sih enggak tahu (siapa pelaku). Tetapi ada tetangga yang lihat ciri-cirinya seperti suaminya (korban)," kata Kanit.
Polisi menduga bahwa terduga pelaku peledakan petasan tersebut adalah suami korban berinisial MB.
Hal itu diperkuat dengan keterangan korban yang menyebut beberapa kali mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Iskandar mengatakan, beberapa hari sebelumnya korban hendak ditikam menggunakan senjata tajam oleh MB. Terduga pelaku diduga sakit hati karena korban meminta diceraikan.
"Pas kami identifikasi memang rumah tangganya sudah retak. Statusnya masih suami istri, tapi istrinya minta cerai karena enggak kuat," ungkap Iskandar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.