JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak mengatakan, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memaksa terselenggara Formula E seperti menari di atas penderitaan masyarakat Jakarta.
"Formula E kalau dipaksakan, gubernur (Anies) menari di atas penderitaan masyarakat," kata Johnny melalui sambungan telepon, Senin (9/8/2021).
Johnny menyebut kondisi masyarakat Jakarta saat ini sedang terpuruk menghadapi pandemi Covid-19.
Ditambah kegiatan ekonomi harus mandek karena banyak aktivitas yang dibatasi untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
"Kita juga selalu menuntut masyarakat patuh pada prokes segala macam, tapi kan kita juga sadar dengan PPKM ini kita juga menuntut pemerintah untuk memberikan bantuan sosial," ucap Johnny.
Baca juga: Anies Terbitkan Instruksi, Formula E Jakarta Harus Terselenggara Juni 2022
Ketimbang harus melanjutkan ajang balap mobil listrik itu, Johnny meminta kepada Pemprov DKI untuk menarik kembali uang yang sudah disetorkan.
"Dana Rp 1,6 triliun itu kita refocusing saja, kita alihkan dia ke penanganan Covid-19, khususnya bansos," kata Johnny.
Sikap Anies yang menerbitkan instruksi agar Formula E menjadi program prioritas dinilai sangat melukai hati masyarakat Jakarta.
Menurut Johnny, masyarakat saat ini sedang menderita dan sudah semestinya seorang pemimpin bisa merasakan penderitaan rakyatnya.
"Harusnya beliau itu sadar itu, kan dari pernyataan ingubnya itu kan beliau seolah-olah mengatakan show must go on dan persoalan ini (pandemi) santai-santai saja," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021.
Baca juga: Formula E Jadi Program Prioritas Anies 2022, F-PSI: Jangan Hamburkan Uang Rakyat
Dalam Instruksi itu, Anies menyebut Formula E mnejadi isu prioritas yang harus dituntaskan di tahun 2022.
"Formula E target keluaran terselenggara lomba Formula E, target waktu Juni 2022," tulis Anies.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya berencana melangsungkan perlombaan adu cepat mobil listrik Formula E di DKI Jakarta sejak 2020 lalu.
Namun penyelenggaraan dibatalkan dua seri yaitu seri balap 2020 dan 2021 dan dijadwalkan ulang.