Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barang Pribadi Wali Kota Bogor Dilelang, Terkumpul Rp 53 Juta untuk Bantu Anak Yatim Piatu

Kompas.com - 16/08/2021, 20:52 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melelang sejumlah barang-barang pribadinya. Dana yang terkumpul akan didonasikan kepada anak-anak yatim piatu yang orangtuanya telah meninggal dunia karena Covid-19.

Dari hasil lelang yang dilakukan secara daring pada Minggu (15/8/2021), terkumpul dana sebesar Rp 53 juta.

Ada 46 barang-barang koleksi Bima Arya yang terjual dalam waktu tiga jam. Barang-barang yang terjual mulai dari baju batik, kemeja, jaket, tas, sepatu, jam tangan hingga sepeda.

Baca juga: Hasil Survei Tunjukkan 2 Persen Warga Bogor Percaya Teori Konspirasi Covid-19

Sepeda lipat menjadi barang lelang dengan penawaran tertinggi dan laku terjual Rp 6,5 juta.

Ada juga barang lainnya yang memiliki nilai sejarah bagi orang nomor satu di Kota Bogor itu, seperti jaket yang dipakai saat blusukan dengan Presiden Joko Widodo hingga batik khas Bogor yang dipakai saat mengikuti berbagai pertemuan, baik di dalam maupun luar negeri.

“Donasi yang terkumpul dari lelang Rp 53 juta. Ini merupakan solidaritas warga Bogor. Mereka antusias. Batik-batik saya ada yang laku Rp 500.000, ada yang laku Rp 1.000.000," kata Bima, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Keterisian Tempat Tidur RS di Kota Bogor Capai 65 Persen, Bima Arya Klaim Penanganan Kasus Covid-19 Tunjukkan Tren Positif

"Ada juga jaket kampanye yang mengantarkan saya menjadi wali kota. Ada jaket yang mendampingi Pak Jokowi terjual Rp 2.000.000, ada juga baju saat umrah. Agak sedih juga melepasnya, tapi ikhlas untuk bantu anak yatim,” sambungnya.

Bima menambahkan, dana hasil lelang itu akan diberikan untuk membantu biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya kepada anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Dan tersebut, lanjut Bima, akan disalurkan bersama komunitas Temanco dan Salamaid.

"Kita koordinasikan juga dengan camat, lurah dan dinas terkait untuk pendataannya. Kita kumpulkan juga dengan donasi lainnya. Kita akan perhatikan pendidikannya, kesehatannya, dan kebutuhan lainnya," pungkas Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com