Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Minggu Beroperasi, Pondok Indah Mall Masih Sepi Pengunjung

Kompas.com - 26/08/2021, 17:52 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dua minggu pascakembali dibuka, Pondok Indah Mall (PIM) mengalami penurunan jumlah pengunjung dibanding sebelum pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

"Untuk trafik (pengunjung) saat ini mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelum ditutupnya pusat perbelanjaan selama PPKM darurat kemarin," ujar General Manager PIM Eka Dewanto kepada Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Penurunan jumlah itu, menurut Eka, dikarenakan adanya aturan terkait ketentuan usia calon pengunjung yang boleh masuk.

Baca juga: Hari Pertama PIM Beroperasi, Manajemen Dapati Pengunjung Lepas Masker di Dalam Mal

"Mungkin karena ada aturan pengunjung dengan usia di bawah 12 tahun belum diperbolehkan untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan," kata dia

Selain itu, lanjut dia, faktor lainnya adalah persyaratan pengunjung yang harus vaksin minimal dosis pertama dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk mengakses ke pusat perbelanjaan.

Menurut Eka, sosialisasi regulasi baru yang mengharuskan pengunjung mengunakan aplikasi PeduliLindungi cukup menjadi tantangan tersendiri.

Baca juga: Masuk PIM, Pengunjung Harus Pakai Masker dan Cuci Tangan di Lobi

"Karena ini adalah hal baru bagi pengunjung untuk masuk mal, harus melakukan check in terlebih dahulu," kata dia.

Disatu sisi, kata Eka, aplikasi PeduliLindungi juga kerap error saat digunakan dalam masa percobaan tersebut.

Namun, pihaknya percaya, seiring berjalannya waktu selama beberapa pekan ini, pengunjung sudah semakin terbiasa, dan sistem akan semakin baik.

Eka mengakui, pengelola PIM saat ini tidak berfokus pada trafik pengunjung.

"Namun saat ini, fokus utama kami adalah bagaimana caranya agar PIM bisa memenuhi syarat dibukanya pusat perbelanjaan selama masa percobaan ini. Dengan mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ungkap Eka.

Ia pun menyambut baik turunnya status PPKM di Jakarta menjadi level 3 yang sebelumnya di level 4.

"Harapannya minat masyarakat untuk datang ke pusat perbelanjaan bisa kembali. Apalagi saat ini dine-in sudah diperbolehkan walaupun dengan kapasitas hanya 25 persen," tutup dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com