Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Gowes 15 Km Antar Obat Pesanan, Kisahnya Bermula Ketika Motor Ditarik Leasing

Kompas.com - 27/08/2021, 15:50 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kisah Chaerul (41) mengayuh sepeda hingga 15 kilometer demi mengantar obat pesanan pelanggan di Bekasi, Jawa Barat, beberapa hari lalu menjadi perbincangan warganet.

Cerita Charrul sebagai kurir daring pun viral setelah Asri, pengguna Twitter dengan akun @peacefulgreeny, menceritakan pengalamannya pada pada Senin (23/8/2021) lalu.

Asri bercerita, kala itu Chaerul menerima dan mengantarkan obat pesanannya sejauh 15 kilometer di malam hari. Dengan jarak tempuh tesebut, Chaerul menghabiskan waktu 2 jam perjalanan.

Chaerul tiba di depan kediaman Asri dengan sepeda kayuh dan dibanjiri keringat. Ia juga terlihat membaws botol minum dan bekal di keranjang sepeda.

"Pas sampai, bersimbah keringat. Se-topi-topinya rembes. Bawa minum sendiri, bawa bekal sendiri di keranjang," twit Asri.

Baca juga: Kisah Kurir Antarkan Pesanan Obat dengan Kayuh Sepeda Kayuh Sejauh 15 Kilometer di Bekasi

Chaerul mengaku mengantar pesanan menggunakan sepeda lantaran tidak memiliki motor sebagaimana umumnya kurir daring.

Melongok ke belakang, awalnya Chaerul memiliki sepeda motor saat mendaftar sebagai pengemudi di salah satu perusahaan ojek online yang bekerja sama dengan layanan pemesanan obat daring.

Namun, sejak pendapatannya merosot akibat sepinya penumpang di tengah pandemi Covid-19, motor yang masih dia kredit tersebut terpaksa ditarik pihak leasing.

"Awal Covid-19, saya tidak bisa membayar kreditan motor. Akhirnya motor ditarik leasing," ungkap Chaerul kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Pilu Kurir Barang, Upah Dipangkas hingga Bertaruh Nyawa di Tengah Pandemi...

Setelah kendaraannya ditarik leasing, Chaerul tetap berupaya mencari nafkah dengan meminjam motor milik adiknya.

"Saya pakai motor adik saya untuk ngojek kemarin, tapi akhirnya motornya rusak, turun mesin," tutur dia.

Akibat motor pinjaman yang rusak, Chaerul sempat menganggur selama seminggu. Hingga akhirnya ia meminjam sepeda tetangga untuk memenuhi pesanan pelanggan.

"Saya pinjam sepeda tetangga. Saya tidak memikirkan jarak tempuh, yang penting bisa mengantar pesanan obat dari customer," tutur Chaerul.

Hal ini ia lakukan karena sudah terhimpit kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Menaker Diminta Segera Kaji Pola Kemitraan untuk Kurir E-Commers dengan Aplikator

"Untuk sekarang ini, saya buat makan saja pas-pas-an. Enggak masalah naik sepeda, yang penting saya bisa narik untuk makan anak istri besok," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com