Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Pandemi Covid-19 Beri Kesempatan Jakarta Kampanyekan Proyek Langit Biru

Kompas.com - 30/08/2021, 20:54 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan kesempatan pada Pemprov DKI Jakarta untuk mengampanyekan proyek langit biru.

Pembatasan mobilitas pada saat pandemi Covid-19 bisa mengurangi jumlah polusi di Jakarta sehingga langit di Jakarta bisa terlihat bersih.

"Jadi ini memberikan kami kesempatan untuk mengampanyekan proyek langit biru, mengisi emisi, dan kemudian mempromosikan gaya hidup yang lebih berorientasi hijau," kata Anies dalam konferensi Berlin Questions yang videonya diunggah di akun Instagram Pemprov DKI Jakarta, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Anies: Jakarta Tetap Jadi Pusat Kegiatan Ekonomi meski Ibu Kota Dipindahkan ke Kalimantan

Anies mengatakan, selama pandemi Covid-19, polusi udara di Jakarta terus menurun dan memberikan pengalaman yang langka dengan pemandangan langit yang cerah.

"Selama pandemi, dengan pembatasan mobilitas, tiba-tiba langit biru bukanlah sesuatu yang hanya bisa Anda tonton di film, tetapi Anda benar-benar dapat memotret kota Anda dengan bangunan yang indah dan langit biru yang indah sebagai latar belakang," kata Anies.

Baca juga: Greenpeace Indonesia: Kualitas Udara di Jakarta Memburuk Selama PPKM Darurat Juli 2021

Tidak hanya itu, Anies juga menyebutkan bahwa aktivitas bersepeda di Jakarta meningkat selama pandemi Covid-19.

"Jumlah pengendara sepeda di Jakarta meningkat 10 kali lipat ketika melihat jalan kita (Jakarta) saat ini, benar-benar berbeda dari dua tahun lalu," ucap dia.

Kualitas udara justru memburuk

Pernyataan Anies berbanding terbalik dengan temuan Greenpeace Indonesia yang menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta justru memburuk selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan level 4.

Berdasarkan status baku mutu udara ambient (BMUA) PM 2,5 di stasiun pemantau kualitas udara milik DKI dan Kedutaan Besar AS, kandungan polusi udara selama Juli 2021 lebih tinggi dibandingkan Juni 2021.

"Sepanjang bulan Juli menunjukkan peningkatan hingga 4-6 kali lipat dibandingkan pada bulan Juni," kata Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Mercedes, Audi, dan BMW Tinggalkan Formula E, PSI: Bukti Balapan Ini Tak Laku

Bondan mengatakan, curah hujan menjadi sangat penting terhadap kualitas udara di Jakarta yang berfungsi sebagai pencucian atau peluruhan partikel halus di udara.

"Polusi udara di Jakarta ini sangat erat faktor cuacanya, di mana ketika tidak ada hujan, polusi udara meningkat, namun ketika terjadi hujan, polutan (akan) tercuci," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com