JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad, seorang warga Cengkareng di Jakarta Barat, mengunjungi makam ibundanya di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada Selasa (31/8/2021).
Ia mendatangi tempat pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 itu bersama ayah dan anak perempuannya dengan mengunakan sepeda motor.
Namun, belum lepas lelahnya mengendarai sepeda motor sejauh puluhan kilometer, Ahmad harus menyingsingkan lengan baju untuk mencari bebatuan.
Baca juga: Patah Satu Tumbuh Seribu, Saat Mural-mural Baru Bermunculan Usai Penghapusan oleh Aparat
Bebatuan tersebut kemudian ia gunakan untuk membuat gundukan di atas pusara ibundanya yang ambles. Padahal, ibunda Ahmad baru dimakamkan pada 1 Juli 2021 lalu.
“Saya tadi naik motor ke sini dari Cengkareng. Tadi ngeri di jalanan banyak kontainer, pas nyampe, malah ngelihat makam ibu saya ambles,” sesal Ahmad.
Dibantu sang ayah, Ahmad menumpukkan satu per satu bebatuan di atas pusara ibunya.
Kemudian, dengan dibantu sang buah hati, Ahmad menaburkan bunga ke pusara yang sudah ditumpuk dengan bebatuan tersebut.
Menurutnya, kondisi pemakaman di TPU Rorotan tidak diurus dengan baik.
Baca juga: Saat Aspirasi Warga yang Disalurkan lewat Mural Dianggap Provokatif dan Dihapus Aparat
Seharusnya ada petugas yang rutin merapikan petak-petak makam, terlebih ketika diketahui bahwa banyak makam yang ambles.
“Banyak yang ambles. Kalo emang harus ada petugas ya dirapihin. Jangan hilang begitu saja, soalnya kan ini makam manusia,” uajrnya, seperti dilansir TribunJakarta.com.
TribunJakarta.com, pada Selasa (31/8/2021) siang memantau kondisi terkini TPU Rorotan. Memang tampak sejumlah makam sudah ambles.
Gundukan yang seharusnya terlihat di setiap kuburan kini menjadi tanah yang tampak jeblos ke dalam liang lahat.
Baca juga: Satpol PP Akan Cek Mural Mirip Jokowi yang Muncul di Jagakarsa