Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Akui Pemulihan Krisis Ekonomi Bikin Mobilitas Warga Meningkat

Kompas.com - 20/09/2021, 13:48 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, mobilitas masyarakat di Provinsi Banten dalam bidang ritel dan rekreasi meningkat, bahkan kondisinya sama seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

WHO turut menyebut, pada 15 September 2021, peningkatan aktivitas yang mencolok dalam mobilitas masyarakat juga meningkat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar bahwa peningkatan mobilitas tersebut merupakan konsekuensi dari upaya penanganan tiga krisis akibat pandemi Covid-19.

Tiga krisis yang sedang ditangani Pemerintah Kota Tangerang, yaitu krisis kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Baca juga: Tambah 19 Kasus Covid-19 di Kota Tangerang, 217 Pasien Dirawat

"Kita tahu pandemi ini mengakibatkan tiga krisis. Krisis kesehatan, sosial, ekonomi," ungkap Arief pada awak media, Senin (20/9/2021).

"Nah sekarang dengan kondisi yang berangsur baik, tentu kita berharap ekonomi bisa berjalan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan," imbuh dia.

Di satu sisi, Arief menyatakan bahwa Pemkot Tangerang akan menjadikan masukan WHO sebagai perhatian khusus.

Politikus Demokrat itu menambahkan, untuk mengimbangi peningkatan mobilitas warga, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 di kota tersebut.

"Sekarang Pemkot Tangerang sedang mengejar masyarakat untuk melakukan kegiatan vaksinasi," kata Arief.

Baca juga: Pemkot Tangerang Akan Gelar Sekolah Tatap Muka Tingkat SD Mulai 27 September

Selama bulan September 2021 ini, pihaknya tengah melakukan vaksinasi di tingkat RW melalui program Bulan Vaksinasi Tangerang.

Wacananya, Pemkot Tangerang akan melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah (door to door) usai program vaksinasi Bulan Vaksinasi Tangerang dirampungkan.

"Lagi kita persiapkan, kalau RW sudah selesai, (vaksinasi) door to door. Vaksinasi door to door nanti di rumah itu sudah vaksin atau belum. Kalau belum, kita vaksin di rumah," papar Arief.

WHO sebelumnya menerbitkan laporan mengenai kondisi terkini Covid-19 di Indonesia pada 15 September 2021.

Laporan itu menyoroti adanya peningkatan mobilitas masyarakat di seluruh Jawa dan Bali.

"Tren peningkatan mobilitas masyarakat terlihat di semua provinsi di Jawa dan Bali, khususnya di stasiun transit dan ritel dan rekreasi," demikian dilansir dari lembaran laporan itu.

WHO menyarankan adanya antisipasi kondisi ini.

"Rencana konkret diperlukan untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan dampak dari peningkatan mobilitas transmisi dan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan tingkat subnasional," demikian saran WHO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com