Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob di RE Martadinata, Wagub DKI: Mohon Bersabar

Kompas.com - 08/11/2021, 07:01 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga bersabar terkait penanganan banjir rob di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut Riza, penyebab banjir rob tak kunjung surut karena kawasan tersebut cukup rendah.

Oleh karena itu, penanganan banjir rob membutuhkan waktu lama dan tidak dapat diselesaikan dalam hitungan tahun.

"Soal banjir rob ini perlu waktu yang cukup. Ya tidak bisa diselesaikan dalam satu, dua, tiga, empat, atau lima tahun. Sekali lagi mohon bersabar," ucap Riza, Minggu (7/11/2021).

Baca juga: Banjir Rob di RE Martadinata Tak Kunjung Surut, Wagub DKI: Karena Titik Rendah

Lebih lanjut, Riza mengatakan, dibutuhkan waktu lebih untuk memindahkan air dari kawasan rendah seperti kawasan Jalan RE Martadinata menuju laut.

Semua pompa telah dikerahkan, namun air masih bisa menggenangi kawasan tersebut.

"Ada beberapa titik yang cukup rendah (di RE Martadinata). Perlu waktu untuk memindahkan air melalui pompa menggunakan alat yang ada,"

Riza menyebut perlu program estafet untuk menjaga kawasan utara Jakarta tidak lagi terendam banjir.

"Kita perlu punya program yang sudah dilaksanakan sejauh ini di antaranya adalah pembuatan tanggul di sekitar pantai itu sudah dilaksanakan bertahap dan memang memerlukan waktu untuk kerja sama, kami Pemprov dengan pemerintah pusat melalui kementrian PUPR, terhadap program pembuatan tanggul," kata Riza.

Sebagai informasi, banjir rob yang terjadi di Jalan RE Martadinata seberang Aston Mediterania Pademangan, Jakarta Utara terendam banjir selama tiga hari sejak Kamis (4/11/2021) dengan ketinggian tertinggi 50 sentimeter.

Baca juga: Sudah Tiga Hari Jalan RE Martadinata Digenangi Banjir Rob

"Terjadi sudah sejak tiga hari lalu. Memang air laut juga sedang pasang," kata Koordinator Lapangan SDA Kecamatan Pademangan Jakarta Utara, Sabtu (6/11/2021).

Pihak SDA sudah menyiapkan dua pompa apung untuk mengurangi genangan dan juga 50 karung pasir untuk membangun tanggul sementara mencegah luapan kali akibat air pasang tumpah ke jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com