Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pemilik Rumah di Tengah Jalan Raya yang Akhirnya Dirobohkan, “Kami Mengalah untuk Menang”

Kompas.com - 16/11/2021, 18:35 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Anwar Hidayat, pemilik rumah yang menjorok ke Jalan Maulana Hasanudin di Batuceper, Tangerang, akhirnya merelakan rumahnya untuk dibongkar.

Rumah tersebut sudah menjorok ke tengah Jalan Maulana Hasanudin selama 14 tahun, dari tahun 2007.

Sementara rumah di sisi kanan dan kirinya mundur sekitar kurang lebih enam meter.

Menurut Anwar, pembongkaran rumah miliknya dilakukan berdasarkan konsolidasi antara pihak keluarganya dan Pemerintah Kota (Pemkor) Tangerang.

Baca juga: Sosok Wanita di Balik Nama Gedung Sarinah, Soekarno: “Darinya Saya Mengenal Cinta”

Pembongkaran kemudian dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tengerang.

“Kami mengalah untuk menang. Demi kepentingan umum, demi masyarakat luas,” ujar Anwar saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/11/2021).

“Kami legowo,” sambung dia.

Setelah ini, Anwar akan bertempat tinggal di belakang bangunan yang dirobohkan.

Proses renovasi bangunan sedang berjalan dan biaya pembangunan sepenuhnya ditanggung Pemkot Tangerang.

“Tinggal 10 persen lagi (progres renovasinya,” beber Anwar.

Baca juga: Diresmikan Maret 2022, Gedung Sarinah Baru Merangkul Sejarah dengan Sentuhan Modernitas

Berdasarkan pantauan di lokasi, proses perobohan bangunan rumah Anwar dilakukan menggunakan ekskavator. Lalu lintas sempat tersendat selama proses tersebut.

Sebelumnya, rumah Anwar yang terletak di tengah jalan raya juga menghambat laju kendaraan yang lalu lalang di Jalan Maulana Hasanudin.

Alasan rumah terletak di tengah jalan

Rumah Anwar terletak di tengah jalan karena sebuah insiden. Pada 2004 lalu, sertifikat rumahnya digadaikan oleh seorang oknum ke bank.

Kemudian pada 2007, Wahidin Halim, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Tangerang melebarkan Jalan Maulana Hasanudin.

Dalam program tersebut, sederet rumah di jalan Maulana Hasanudin kemudian digusur oleh Pemkot Tangerang.

Baca juga: Setelah 14 Tahun, Rumah yang Menjorok ke Tengah Jalan Raya di Batuceper Akhirnya Dirobohkan

Saat Anwar hendak meminta kembali sertifikat rumahnya, sang oknum yang menggadaikan dokumen sudah terlanjur kabur.

Pihak Pemkot Tangerang dan Anwar sepakat untuk membawa kasus tersebut ke ranah perdata dan saat ini Pengadilan Negeri (PN) Tangerang tengah mengurus persoalan tersebut.

"Mudah-mudahan urusannya segera selesai. Karena di sini, kami kan korbannya karena sertifikatnya digadaikan oknum ke bank," kata Anwar.

(Penulis : Muhammad Naufal/ Editor : Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com