Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Elektabilitas Anies Mandek, Pakar: Citranya Erat dengan Kelompok Agama Tertentu

Kompas.com - 17/11/2021, 16:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menyebut elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan stagnan menjelang Pilpres 2024.

Adi menyebut nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai sosok-sosok yang elektabilitasnya naik perlahan, tak seperti Anies.

"Dihitung dari kecenderungan survei, Anies ini stagnan. Dia masuk 3 besar tapi stagnan, mulai tertinggal jauh dari Ganjar Pranowo, sementara nama-nama lain sudah mulai leading, misalnya ada nama Sandiaga," ungkap Adi kepada Kompas.com pada Rabu (17/11/2021).

"Sementara Ganjar dan Sandi punya tren positif meskipun naiknya pelan-pelan, Anies ini enggak kelihatan naik. Makanya kemudian ada roadshow, safari, bagian dari upaya itu semua," ujarnya.

Baca juga: Tampil di Acara Lawak, Anies Dinilai Sedang Bangun Citra Tidak Anti-kritik

Belakangan, Anies memang tampak seperti melakukan sejumlah hal yang menurut Adi sah ditafsirkan sebagai langkah politik, mulai dari mengisi acara lawak hingga mengunjungi PWNU di Jawa Timur.

Adi menilai, kunjungan-kunjungan itu tak terlepas dari kalkulasi politik Anies menuju Pilpres 2024. Dua tahun dinilai jadi waktu yang singkat untuk memoles citra.

Terlebih, Anies akan kehilangan panggung politik usai lengser dari tampuk kepemimpinan Ibu Kota pada 2022 nanti, karena Pilgub DKI akan diundur ke 2024.

Baca juga: Menanti Realisasi Janji Anies untuk Memajukan Kepulauan Seribu

Adi menilai, stagnannya elektabilitas dan popularitas Anies disebabkan oleh reputasinya yang kadung kuat sebagai representasi basis pemilihnya di Pilgub DKI 2017 lalu, yang sarat nuansa politik identitas.

"Anies tidak bisa melepaskan diri dari bayang-bayang kelompok Islam tertentu. Memang solid pendukungnya, tapi kan tidak bisa melebar ke mana pun, karena kelompok lain agak sulit merapat. Wajah agamanya terlampau dominan," jelas Adi.

"Kalau dilihat, sebaran (pendukung) Anies hanya kuat di Jakarta dan sebagian Banten dan Jawa Barat. Di Jawa Tengah dan Timur, Anies relatif tidak terlampau kuat, apalagi di daerah lain. Pemilih Anies memang dalam, tapi jalan di tempat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com