Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Sekolahnya Disegel Pak RW, Murid PAUD Anyelir Karang Tengah Terpaksa Belajar di Luar

Kompas.com - 18/11/2021, 12:43 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah murid PAUD Anyelir di Perumahan Griya Kencana RT01/RW04, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, terpaksa belajar di luar sekolah pada Kamis (18/11/2021).

Pengelola PAUD Anyelir Cici mengungkapkan, murid-murid di sana terpaksa belajar di luar karena gedung sekolahnya dikunci oleh Ketua RW04, Pedurenan, yang berinisial MAK.

Cici kemudian mengungkapkan bagaimana awal mula penyegelan sekolah tersebut terjadi. Kata dia,  MAK mulanya meminta iuran sebesar Rp 750.000 melalui grup WhatsApp dengan berkirim pesan pada Februari 2021.

Baca juga: 183 PAUD dan 216 TK di Kota Tangerang Mulai Gelar PTM, Orangtua Murid Wajib Divaksinasi Covid-19

Kemudian, MAK mengunci gedung sekolah itu karena pihak PAUD menolak untuk membayar iuran sebesar Rp 750.000.

"Sekitar bulan Februari 2021, kami disuruh bayar. Sebulannya itu Rp 750.000. Katanya uang sewa gedung, dimasukinnya ke kas RW," ujar Cici saat ditemui di PAUD Anyelir, Kamis.

Karena pembelajaran sejak Februari 2021 hingga awal November 2021 masih menerapkan sistem luring, pihak PAUD tak menemui hambatan saat mengajar murid-muridnya.

Namun, pihak PAUD Anyelir mulai menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 15 November 2021.

Baca juga: Dana Hibah Guru Honorer Sekolah Swasta dan PAUD di Jakarta Disepakati Naik 10 Persen pada 2022

"Sekarang sudah PTM karena ini sudah anjuran Pemkot Tangerang. Jadi saya yang betul-betul yang paham aturan bahwa tidak ada yang boleh buka. Jadi kami luring dari rumah ke rumah," urai Cici.

Cici menguraikan, PAUD Anyelir sudah berdiri sejak tahun 2010.

Dua tahun kemudian, Cici dan pihak PAUD Anyelir mendapatkan izin resmi dari Wali Kota Tangerang yang menjabat saat itu, Wahidin Halim.

"Saya sudah izin ke Dinas Pendidikan terkait dan alhamdulillah sudah keluar izinnya. Kami sudah mencapai perizinan yang sangat panjang," tutur dia.

Baca juga: 788 PAUD hingga SMP di Tangsel Belum Gelar PTM, Infrastruktur Tak Lengkap Jadi Salah Satu Penyebab

Berdasar pantauan Kompas.com, setidaknya ada delapan murid PAUD Anyelir yang belajar di gazebo yang terletak tak jauh dari gedung sekolahannya.

Terdapat seorang guru yang mengajar proses pembelajaran sejak pukul 08.00 WIB-11.00 WIB.

Sekira pukul 08.00 WIB, ada seorang murid perempuan PAUD Anyelir yang mencoba memasuki gedung sekolahan itu.

Namun, dia kemudian menangis karena pintu gedung PAUD Anyelir tak dapat dibuka.

Saat ditanya responsnya terkait pintu yang tak dapat dibuka itu, dia tidak menjawab dan tetap menangis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com