Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Peringatan Kenaikan Kasus Covid-19 dari Klaster SD Sukadamai 2 Kota Bogor

Kompas.com - 23/11/2021, 09:17 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, kembali naik di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 setelah melandai cukup lama.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor melaporkan, penyebaran virus SARS-Cov-2 kali ini muncul dari klaster sekolah.

Sebanyak 24 orang, terdiri dari guru dan siswa, dari SDN Sukadamai 2 terkonfirmasi positif Covid-19 di tengah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor saat ini telah berkoordinasi dan memberikan atensi khusus untuk melakukan penelusuran (tracing) kontak erat.

Baca juga: 24 Siswa dan Guru SDN Sukadamai 2 Kota Bogor Positif Covid-19

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, temuan kasus positif Covid-19 di SDN Sukadamai 2 diketahui setelah petugas puskesmas setempat melakukan tes swab PCR secara acak terhadap 50 sampel di sekolah tersebut.

"Hasilnya, 24 orang baik siswa dan guru positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG)," kata Bima, Senin (22/11/2021).

Saat ini, sambung Bima, Dinas Kesehatan Kota Bogor tengah melakukan tracing kontak erat untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.

Baca juga: 24 Siswa dan Guru Positif Covid-19, Kegiatan PTM di SD Sukadamai 2 Kota Bogor Dihentikan Sementara

Selain itu, ia juga meminta Dinas Pendidikan Kota Bogor berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk terus melakukan pemantauan jika ada pelajar dan tenaga pendidik yang bergejala. Tidak hanya di SDN 2 Sukadamai, tetapi juga di semua sekolah.

"Temuan kasus ini, kita tetap siaga dan waspada. Minggu depan, Kemenkes akan melakukan screening kepada sekitar 1.000 orang. Rumah Sakit Lapangan siap diaktivasi dan Pusdiklatwas BPKP Ciawi juga siap dioperasikan. Semuanya sudah siaga," ujarnya.

PTM dihentikan sementara

Bima menyebutkan, sesuai aturan, apabila ditemukan kasus Covid-19 di sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas, maka kegiatan belajar mengajar secara otomatis dihentikan.

Atas temuan kasus itu, lanjut Bima, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menghentikan sementara kegiatan PTM di SDN Sukadamai 2 selama 10 hari.

"PTM dihentikan selama 10 hari. Saat ini mereka yang positif diminta untuk isolasi mandiri di rumah," ungkap Bima.

Penelusuran kontak erat

Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor terus berkoordinasi untuk meningkatkan tracing kontak erat setelah ditemukannya kasus positif Covid-19 di SDN Sukadamai 2.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi menyebutkan, saat ini sudah ada sekitar 200 orang yang telah diperiksa. Mereka disinyalir memiliki riwayat kontak erat dengan ke-24 orang itu.

Baca juga: Kasus Covid-19 di SDN Sukadamai 2 Kota Bogor, Orangtua Siswa Ikut Di-tracing

Hanafi mengatakan, penelusuran dilakukan bukan hanya di lingkungan sekolah tetapi juga kepada keluarga terutama orangtua siswa.

"Yang di-tracing kurang lebih ada 200 orang. Itu informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes)," kata Hanafi, Senin.

Hanafi melanjutkan, Dinas Pendidikan Kota Bogor akan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan PTM terbatas termasuk berkoordinasi dengan pihak sekolah.

"Vaksinasi kami sudah hampir 90 persen. Semoga semakin menciptakan kekebalan komunal sehingga menekan potensi penularan luas. Meski begitu, tetap protokol kesehatan ketat dan tidak abai terutama di luar lingkungan sekolah,” pungkas Hanafi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com