Salin Artikel

Sinyal Peringatan Kenaikan Kasus Covid-19 dari Klaster SD Sukadamai 2 Kota Bogor

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor melaporkan, penyebaran virus SARS-Cov-2 kali ini muncul dari klaster sekolah.

Sebanyak 24 orang, terdiri dari guru dan siswa, dari SDN Sukadamai 2 terkonfirmasi positif Covid-19 di tengah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor saat ini telah berkoordinasi dan memberikan atensi khusus untuk melakukan penelusuran (tracing) kontak erat.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, temuan kasus positif Covid-19 di SDN Sukadamai 2 diketahui setelah petugas puskesmas setempat melakukan tes swab PCR secara acak terhadap 50 sampel di sekolah tersebut.

"Hasilnya, 24 orang baik siswa dan guru positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG)," kata Bima, Senin (22/11/2021).

Saat ini, sambung Bima, Dinas Kesehatan Kota Bogor tengah melakukan tracing kontak erat untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.

Selain itu, ia juga meminta Dinas Pendidikan Kota Bogor berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk terus melakukan pemantauan jika ada pelajar dan tenaga pendidik yang bergejala. Tidak hanya di SDN 2 Sukadamai, tetapi juga di semua sekolah.

"Temuan kasus ini, kita tetap siaga dan waspada. Minggu depan, Kemenkes akan melakukan screening kepada sekitar 1.000 orang. Rumah Sakit Lapangan siap diaktivasi dan Pusdiklatwas BPKP Ciawi juga siap dioperasikan. Semuanya sudah siaga," ujarnya.

PTM dihentikan sementara

Bima menyebutkan, sesuai aturan, apabila ditemukan kasus Covid-19 di sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas, maka kegiatan belajar mengajar secara otomatis dihentikan.

Atas temuan kasus itu, lanjut Bima, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menghentikan sementara kegiatan PTM di SDN Sukadamai 2 selama 10 hari.

"PTM dihentikan selama 10 hari. Saat ini mereka yang positif diminta untuk isolasi mandiri di rumah," ungkap Bima.

Penelusuran kontak erat

Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor terus berkoordinasi untuk meningkatkan tracing kontak erat setelah ditemukannya kasus positif Covid-19 di SDN Sukadamai 2.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi menyebutkan, saat ini sudah ada sekitar 200 orang yang telah diperiksa. Mereka disinyalir memiliki riwayat kontak erat dengan ke-24 orang itu.

Hanafi mengatakan, penelusuran dilakukan bukan hanya di lingkungan sekolah tetapi juga kepada keluarga terutama orangtua siswa.

"Yang di-tracing kurang lebih ada 200 orang. Itu informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes)," kata Hanafi, Senin.

Hanafi melanjutkan, Dinas Pendidikan Kota Bogor akan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan PTM terbatas termasuk berkoordinasi dengan pihak sekolah.

"Vaksinasi kami sudah hampir 90 persen. Semoga semakin menciptakan kekebalan komunal sehingga menekan potensi penularan luas. Meski begitu, tetap protokol kesehatan ketat dan tidak abai terutama di luar lingkungan sekolah,” pungkas Hanafi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/23/09173011/sinyal-peringatan-kenaikan-kasus-covid-19-dari-klaster-sd-sukadamai-2

Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke