JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda Gedung Cyber 1 di Jalan Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021).
Kebakaran yang dilaporkan terjadi pukul 12.34 WIB itu baru bisa padam lima jam kemudian. Setidaknya dua orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Harian Kompas berkesempatan mewawancarai salah satu petugas pemadam kebakaran (damkar) yang mengevakuasi korban kebakaran dari Gedung Cyber.
Baca juga: 2 Orang Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber, Wagub DKI: Korban Terjebak Asap
Dialah Hafiz Ilham (38) yang bekerja menantang maut demi menemukan korban yang terjebak dalam kepulan asap dan panasnya api yang membakar gedung.
Ilham mengaku, proses mencari korban di tengah kebakaran hebat bukanlah hal mudah.
Saat sampai di lokasi kebakaran selepas dzuhur, Ilham hanya mendapat info samar dari karyawan gedung yang berhasil menyelamatkan diri.
Ilham dan timnya meraba-raba di antara koridor sempit dan asap yang kian mengungkung.
Ilham memasuki ruangan di Gedung Cyber satu per satu dan memeriksa apakah ada orang yang tertinggal, entah masih sadar atau terkulai lemas.
Baca juga: Gedung Cyber I di Mampang Prapatan Sudah 3 Kali Dilanda Kebakaran
Problema yang dihadapi pun tak berhenti di situ. Tantangan diperumit dengan kapasitas oksigen yang hanya bertahan 30 menit. Pergerakan harus cepat.
”Kalau tersesat dan oksigen habis, ya sudah. Bisa mati kami,” kata ilham.
Namun, jika terburu-buru dan tidak berhati-hati, salah membuka pintu saja akan berakibat fatal. Api bisa meledak keluar melalui pintu dalam fenomena yang disebut backdraft.
Pintu yang dibuka akan memasok oksigen ke ruangan yang sudah dalam suhu supertinggi. Ini ledakan yang mematikan.
”Kalau lagi terjebak asap, yang saya pikirkan, ya, keluarga. Anak saya umurnya baru tiga tahun,” ujarnya.
Baca juga: Seorang Teknisi Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber