Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Mogok Kerja di Kota Tangerang, Buruh "Sweeping" Sejumlah Perusahaan

Kompas.com - 06/12/2021, 14:54 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan buruh menggelar aksi mogok kerja mulai 6-10 Desember 2021 sebagai bentuk penolakan terhadap besaran upah minimum kota (UMK) Kota Tangerang 2022.

Sebagai informasi UMK Kota Tangerang 2022 sebesar Rp 4.285.798,90 atau naik 0,56 persen.

Pantauan Kompas.com pada Senin (6/12/2021), untuk memulai aksi mogok kerja hari pertama, ratusan buruh melakukan sweeping mengajak para buruh yang masih bekerja untuk menghentikan aktifitas mereka.

Muhammad Khotib, anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Tangerang, berujar bahwa sweeping akan dilakukan mulai dari titik kumpul di Jalan Daan Mogot, Batuceper, Kota Tangerang.

Baca juga: Masih Butuh Bukti dan Saksi, Polisi Belum Bisa Pastikan Penyebab Kebakaran Gedung Cyber

Mulai dari Batuceper, mereka akan berkeliling ke perusahaan-perusahaan hingga akhirnya berkumpul di wilayah Kebon Nanas,  Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

"Kita keliling jalur-jalur, kumpul di sini (Jalan Daan Mogot). Sampai ke Kebon Nanas, sweeping perusahaan untuk menuntut kenaikan upah," papar Khotib, saat ditemui, Senin.

Agus, kordinator lapangan, mengatakan bahwa buruh di Kota Tangerang akan mulai mogok kerja pada tanggal 6-10 Desember 2021.

Dia berujar, pihaknya menolak besaran UMK Kota Tangerang 2022 karena kenaikannya yang terlalu kecil, yakni sebesar Rp 23.000.

"Tanggap 6-10 Desember sudah mulai aksi mogok kerja. Sebenarnya, perusahaan ngikut buruh juga. Naiknya (UMK Kota Tangerang 2022) aja baru Rp 23.000," ucap Agus, ditemui di lokasi, Senin.

Baca juga: Demo di Gedung DPRD, Ormas PP Depok Tuntut Junimart Girsang Dipecat dari DPR

Pantauan Kompas.com, aksi sweeping dimulai pukul 13.40 WIB.

Dengan menggunakan kendaraan roda dua, mereka melaju dari Jalan Daan Mogot.

Rencananya, mereka hendak melaju ke Kebon Nanas melalui sisi utara Kota Tangerang, yakni melalui Jalan Yos Sudarso.

Ada sebuah mobil yang memberikan komando ke buruh lain yang menggunakan motor.

Akibat sweeping itu ada kemacetan yang timbul hingga sepanjang kurang lebih satu kilometer di Jalan Daan Mogot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com