Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Lulung: Dipecat karena Ahok, Pindah ke PAN, lalu Pulang ke PPP

Kompas.com - 14/12/2021, 13:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Abraham Lunggana alias Haji Lulung, meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021) siang.

Semasa hidupnya, Lulung dikenal sebagai pengusaha sekaligus politisi. Ia lama malang-melintang di DPRD DKI Jakarta sebelum akhirnya masuk ke Senayan.

Sejak awal, Lulung membangun karir politiknya lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ia sempat menjadi ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jakarta Pusat. Lalu karirnya meningkat dengan menjabat ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta.

Lewat partai Ka'bah, Lulung juga dua kali berturut-turut terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, yakni pada Pemilu 2009 dan 2014.

Bahkan pada 2014 ia terpilih untuk duduk di kursi wakil ketua DPRD DKI Jakarta. Saat itu lah nama Lulung ramai menghiasi media karena perseteruannya dengan gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca juga: Ucapan Duka Ahok atas Kepergian Haji Lulung

Dipecat karena Dukung Ahok

Saat Ahok kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2017, Lulung pun merapat ke pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Ia membelot dari PPP kubu Djan Faridz yang saat itu mendukung Ahok. Lulung pun dipecat dari posisinya sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.

Hal ini pernah diceritakan oleh Lulung beberapa waktu lalu.

"Ada kejadian di 2017 itu saya diminta dukung Ahok. Saya enggak mau, marah, bahkan saya mendukung deklarasi Anies-Sandi. Saya kemudian dipecat. Ketika setelah saya dipecat, pada 2019, kan banyak partai yang minta saya bergabung," ujar Lulung.

Baca juga: Sampaikan Dukacita, Djarot Saiful Hidayat: Haji Lulung Sosok yang Cerdas dan Berani

Pindah ke PAN dan Lolos ke Senayan

Konflik antara Lulung dengan PPP akhirnya membuat Lulung menyeberang ke Partai Amanat Nasional.

Ia mengungkapkan, saat itu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menaruh harapan terhadap dirinya bergabung ke PAN setelah tidak dijadikan caleg oleh PPP.

"Kata Pak Zul, 'Saya, kalau kamu di PPP, saya alhamdulillah, tapi kalau di partai lain, lebih baik di partai saya'. Itu pas dulu mau pencalegan. Karena saya tidak dicalegkan, ya akhirnya saya pilih partai dong. Jatuhlah pilihan saya ke PAN," kata Lulung.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com