Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Anak Hilang Diduga Terseret Arus di Ulujami Dilanjut Rabu Pagi, Penyisiran Diperluas

Kompas.com - 22/12/2021, 08:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pencarian anak bernama Baim (4) yang diduga hilang terseret arus di gorong-gorong di Jalan Inspeksi, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dilanjutkan pada Rabu (22/12/2021) pagi.

Pencarian bocah warga H Buang RT 07 RW 07 itu akan berlangsung pukul 08.00 WIB. Lokasi penyisiran pun diperluas dari titik korban diduga terseret arus.

"Diperkirakan pukul 08.00 WIB (pencarian dimulai). Lokasi pencarian sudah pasti akan diperluas," ujar Komandan Peleton (Danton) Grup Bandung Damkar Pesanggrahan, Wahyudin saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Bocah Hilang di Ulujami Diduga Terseret Arus di Gorong-gorong Saat Mandi Hujan

Wahyudin mengatakan, diperkirakan akan ada penambahan personel gabungan dari Damkar dan BPBD atau tim SAR lain yang akan turun dalam pencarian Baim, pada Rabu ini.

"Kita lanjutkan bersama dengan BPBD, kemungkinan akan ada penambahan personel," kata Wahyudin.

Wahyudin mengatakan, sejauh ini petugas Damkar Pesanggrahan, Jakarta Selatan telah koordinasi dengan wilayah lain, khususnya Jakarta Barat. Pasalnya aliran Kali Pesanggrahan menuju ke daerah Jakarta Barat.

"Kemungkinan karena untuk jalur (aliran air) nanti ke Barat kita koordinasi ke sana," kata Wahyudin.

Wahyudin sebelumnya mengatakan, petugas Damkar Pesanggrahan menerima informasi dari masyarakat mengenai anak hilang diduga terseret arus pada Selasa siang.

Baca juga: Misteri Anak Hilang di Ulujami, Ditemukan Sandal di Gorong-gorong, Diduga Terseret Arus

Saat itu, Baim dikabarkan sedang mandi hujan bersama teman-temannya di sekitar gorong-gorong.

"Ini masih diduga tenggelam karena penemuan awal itu hanya terlihat sendal saja di atas gorong-gorong," kata Wahyudin saat ditemui di lokasi, Selasa.

Wahyudin mengatakan, petugas Damkar bersama BPBD Jakarta Selatan kemudian langsung melakukan proses pencarian.

Pencarian dilakukan dari titik Baim diduga menghilang di gorong-gorong hingga ke aliran Kali Pesanggrahan.

Adapun proses pencarian Baim dilakukan sebanyak 15 personel gabungan baik Damkar dan BPBD.

Baca juga: Bocah yang Terseret Arus Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal, Orangtua: Kami Sudah Terima, Ikhlas...

"Ada 15 orang. Tadi ada orangtuanya juga di sini. Orangtua juga mencari karena belum ada di rumah," ucap Wahyudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com