Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Melonjak di Jakarta, Akankah Kengerian Kasus Covid-19 Tahun Lalu Terulang?

Kompas.com - 06/01/2022, 06:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi Covid-19 di Jakarta kembali mengkhawatirkan. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit Covid-19 di Jakarta mulai meningkat seiring merebaknya varian omicron.

"Perlu kami sampaikan bahwa BOR sekarang meningkat menjadi 7 persen dan ICU menjadi 5 persen," kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Varian omicron di Jakarta hingga 4 Januari 2022 sudah mencapai 252 kasus yang terdeteksi. Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 90 kasus dari sebelumnya, yakni 162 kasus.

Baca juga: Tak Punya Sarana untuk Deteksi Varian Omicron, Wali Kota Tangerang: Semua Kan Begitu

Padahal dua hari sebelumnya, Riza sempat mengklaim BOR sempat ada di angka empat persen. BOR di ICU juga turun di 5-6 persen.

Potensi merebaknya varian omicron semakin besar dengan berlangsungnya program sekolah tatap muka 100 persen di Jakarta yang dimulai 3 Januari 2022.

Kengerian tahun lalu

Peningkatan kasus Covid-19 kali ini mengingatkan pada lonjakan kasus di tahun lalu. Saat itu hampir semua rumah sakit di Jakarta penuh. Akibatnya, banyak nyawa pasien Covid-19 dengan gejala berat tak tertolong karena terpaksa menjalani isolasi di rumah.

Pada 27 Juni 2021, BOR tempat tidur isolasi di Jakarta mencapai 93 persen. Sementara itu, BOR tempat tidur intensive care unit (ICU) cenderung stabil di angka 87 persen. Dari 1.260 tempat tidur ICU yang disediakan, terisi oleh 1.096 pasien Covid-19.

Jakarta pada 12 Juli 2021 mencatatkan rekor penambahan kasus Covid-19 dalam sehari yakni sebanyak 14.619 kasus. Ini merupakan rekor tertinggi yang dicatat Ibu Kota.

Saat itu, angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta pun menyentuh agka 200 per hari. Antrean mobil jenazah di tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara, untuk pasien Covid-19 pun mengular.

Baca juga: Dinkes DKI Sebut 95 Persen Kasus Omicron di Jakarta Berasal dari Luar Negeri

Sebanyak 200 jenazah dimakamkan di TPU Rorotan pada 7 Juli 2021. Itu merupakan jumlah jenazah terbanyak yang dimakamkan di fasilitas tersebut sejak dibuka pada Maret 2021.

Kala itu, pengusaha peti mati pun sampai kesulitan memperoleh bahan baku. Belum lagi, permintaan yang tinggi dan ketersediaan yang terbatas membuat harga bahan baku meningkat tajam.

Antisipasi lonjakan kasus

Dengan temuan ratusan kasus Omicron, Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak pun meminta agar Pemprov DKI Jakarta waspada agar lonjakan kasus Covid-19 tahun lalu tak berulang.

Karena temuan kasus Omicron saat ini berbanding lurus dengan angka kasus aktif Covid-19 yang semakin meningkat di Ibukota.

"Angka kasus dengan tren ke atas sebaiknya diwaspadai akan kemungkinan menyebar dengan cepat karena masyarakat yang sudah tervaksinasi juga dapat diinfeksi," ucap Gilbert.

Baca juga: Jika Ditemukan Kasus Omicron Saat PTM 100 Persen, Wagub DKI Jakarta: Sekolah Akan Ditutup 5 Hari

 

Kasus aktif Covid-19 di Jakarta per 4 Januari 2022 sudah mencapai 768 orang. Peningkatan tersebut dua kali lipat dibandingkan libur perayaan Natal 25 Desember 2022 yang tercatat sebanyak 377 kasus aktif.

Peningkatan kasus aktif, kata Gilbert, akan berdampak pada pelayanan kesehatan secara umum. 

Tidak menutup kemungkinan, rumah sakit kembali penuh seperti saat pandemi Covid-19 pertengahan Juli 2021.

Dia pun meminta para eksekutif bisa kembali menggalakan protokol kesehatan, sebelum terlambat. Agar gelombang ketiga Covid-19 di awal tahun tidak terjadi di Jakarta

"Kasus Omicron juga bisa membuat Rumah Sakit jadi penuh dan bikin kesulitan di masyarakat. Terbukti hanya dengan satu petugas (kebersihan) terinfeksi (Omicron) di Wisma Atlet, lalu seluruh gudang ditutup," tutur dia.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com