Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pekerja di Bandara Soekarno-Hatta Terpapar Covid-19, 171 Pegawai Maskapai Dites

Kompas.com - 05/01/2022, 23:59 WIB
Muhammad Naufal,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kota Tangerang mengungkapkan, terdapat dua pegawai Bandara Soekarno-Hatta dan tinggal di wilayah Tangerang Raya yang terpapar Covid-19.

Usai ditemukan kasus itu, Satgas Covid-19 Kota Tangerang melakukan penelusuran (tracing) pada Rabu (5/1/2022).

Satu di antaranya adalah pria yang bekerja di maskapai yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Kantor maskapai itu sendiri terletak di Neglasari, Kota Tangerang.

Satu pasien lagi adalah perempuan yang bekerja sebagai Aviation Security (Avsec) di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Disdik DKI: Sekolah Tatap Muka Ditutup 14 Hari Bila Terjadi Klaster Covid-19

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Tangerang Deni Koswara berujar, pihaknya telah melakukan tracing di kantor pegawai maskapai yang positif itu.

"Kita sudah tracing tadi dilakukan swab terhadap 171 orang. Pun itu hanya tempatnya (kantor maskapai) ya, tempatnya di wilayah Kota Tangerang," papar Deni melalui sambungan telepon, Rabu.

"(171 orang yang di-tracing) itu pegawai administrasi maskapai. Mereka tenaga administrasi," sambungnya.

Dia mengaku hasil tes Covid-19 terhadap seratusan orang itu belum dirilis hingga Rabu malam. Di sisi lain, Deni berharap bahwa semua hasil tes itu negatif Covid-19.

"Hasilnya belum. Kan tidak bisa langsung saat itu didapat. Mudah-mudahan hasilnya itu negatif semua," sebutnya.

Satgas Covid-19 Kota Tangerang, hingga Rabu malam, masih belum melakukan tracing terhadap lingkungan permukiman pegawai Avsec yang terpapar Covid-19 itu.

Sebab, kata Deni, alamat pasti dari tempat tinggal petugas Avsec itu masih belum diketahui hingga saat ini.

Pihaknya hanya mengetahui bahwa petugas Avsec itu tinggal di sebuah kontrakan di Kedaung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang.

"Kita akan tracing ya. Kalau yang di Kedaung Wetan kan alamatnya tidak diketahui. Belum sempat tracing," ujar dia.

Deni sebelumnya mengatakan, pegawai maskapai itu kini telah dirawat di salah satu rumah sakit (RS) di Balaraja.

Pegawai Avsec tersebut kini telah dirawat di Wisma Atlet.

Baca juga: PTM 100 Persen di Kota Tangerang Akan Dihentikan Saat Ada Penyebaran Covid-19

Dia mengaku tak mengetahui apakah keduanya terpapar Corona varian B.1.1.529 alias Omicron atau bukan.

Sebab, menurut dia, hanya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dapat mengumumkan apakah seorang pasien teridentifikasi sebagai pasien Omicron.

"Yang bisa menyatakan Omicron dan tidaknya itu Kemenkes. Bisa dikonfirmasi apakah itu Omicron atau Delta, dan lain-lain, yang menyatakan bukan di kami," papar Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com