Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Relawan di Makassar, Anies Baswedan Disebut Sudah Terbuka Ingin Maju Pilpres 2024

Kompas.com - 26/01/2022, 16:52 WIB
Sania Mashabi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu para relawan menunjukkan bahwa dia semakin terbuka untuk maju dalam Pilpres 2024.

Adapun Anies diketahui bertemu relawannya di salah satu restoran di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/1/2022).

"Soal pencapresan Anies itu sudah diketahui publik. Sudah terbuka. Terlepas jadi atau tidak nanti nyapresnya, Anies pasti akan kelola relawan-relawannya dari saat ini," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (26/1/2022).

Baca juga: Melihat Manuver Anies Baswedan untuk Pilpres 2024...

Namun, apabila melihat kans kemenangan Anies pada Pilpres 2024, Ujang belum bisa memastikan apakah tinggi atau tidak.

Menurut dia, Anies butuh perjuangan keras karena masa jabatannya akan habis pada Oktober 2022 ini, sedangkan pilpres dan pilkada baru dimulai tahun 2024.

"Anies akan habis jadi gubernur. Butuh perjuangan keras agar bisa ikut pilpres atau pilkada," ujar dia.

Baca juga: Kans Kemenangan Anies Baswedan Dinilai Lebih Tinggi di Pilkada DKI Dibandingkan Pilpres

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan bertemu relawan pendukungnya yang tergabung dalam Mileanis Sulsel di sebuah restoran di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/1/2022) malam.

Dalam pertemuan itu, Anies menegaskan saat ini belum waktunya mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI 2024. Ia saat ini masih fokus mengurus Ibu Kota Jakarta di sisa masa jabatannya yang akan berakhir pada Oktober 2022.

"Begini, saya jawab. Kalau belum masuk waktunya, jangan bunyikan suara azan," tutur Anies menganalogikan menjawab pertanyaan soal capres, seperti dilansir Antara.

Baca juga: Anies Belum Mau Bicara Deklarasi Capres, Pengamat: Strategi Raih Simpati Publik dan Parpol

Ia mengatakan, bilamana suara azan lebih awal diperdengarkan dan belum masuk waktunya, orang akan mempertanyakan ada apa gerangan.

"Artinya, coba diperhatikan, kalau dengar azan jam 10 pagi apa yang kita lakukan, semua pasti mengatakan apa ini? Betul kan. Ini belum masuk waktu azan, jadi jangan azan dulu, begitu kira-kira," tuturnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku masih melihat perkembangan. Ia kembali mengibaratkan, sebelum suara azan dikumandangkan, lebih baik dilaksanakan tahrim (tuntunan syarat shalat) lebih dulu.

"Kalau tahrim boleh, orang ambil wudu, datang ke masjid bahwa nanti akan ada azan. Tapi sebelum masuk, jangan azan dulu, semua muazin tahu prinsip itu," ulas Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com