Dinkes DKI: 97,5 Persen Orang Sudah Divaksinasi Covid-19 Dosis Kedua di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Kamis (27/1/2022) ada 9.834.707 orang atau sekitar 97,5 persen orang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua di DKI Jakarta.

Data tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia.

"Total dosis dua kini mencapai 9.834.707 orang 97,5 persen, dengan proporsi 72 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 28 persen warga KTP non DKI," kata Dwi dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Covid-19 Kian Mengganas di Jakarta, Sudah Saatnya Tarik Rem Darurat?

Sementara itu, sebanyak 12.118.875 orang atau sekitar 120,2 persen orang sudah divaksinasi dosis pertama.

Adapun proporsinya 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29 persen warga KTP non-DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI Jakarta juga mencatat ada 458.527 orang yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

Selain itu, Pemprov juga mencatat jumlah kasus Covid-19 secara keseluruhan di DKI mengalami penambahan sebanyak 4.149.

Dengan demikian, jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta kini ada 891.148.

Baca juga: 126 Hari Jelang Formula E Jakarta, Jakpro dan IMI Studi Banding ke Arab Saudi

"Yang mana 3.920 atau 94,5 persen juga merupakan transmisi lokal," ujarnya.

Kemudian, Dinas Kesehatan juga mencatat adanya menambahan kasus aktif di DKI yakni sebanyak 2.248 kasus.

Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 16.330. Adapun kasus aktif adalah orang yang sedang menjalani perawatan Covid-19 baik di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah atau terpusat.

Dari total kasus positif, 861.203 orang dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 96,6 persen.

Serta 13.615 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 dengan tingkat kematian 1,5 persen.

Baca juga: Grebek Kantor Pinjol di PIK 2, Polisi Amankan Manajer WN China

Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,7 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen.

"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," ucap Dwi.