Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 50 Persen Diterapkan, Orangtua Murid: Lebih Baik daripada PJJ, Anak Kurang Menangkap Pelajaran

Kompas.com - 04/02/2022, 14:36 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen di sejumlah wilayah di Jakarta, mendapat berbagai tanggapan dari orangtua murid.

Salah seorang wali murid, Nurfi mengatakan, tidak berkeberatan diterapkan sistem PTM 50 persen dibandingkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Menurut dia, sistem PJJ dinilai tidak efektif.

Baca juga: 6 Siswa Positif Covid-19, SMA 78 Jakarta Baru Gelar PTM 50 Persen Senin Depan

"Mending PTM 100 persen sih, di sekolah aja, kalau di rumah anak-anak kurang nangkap belajarnya," ujar Nurfi saat ditemui di SDN 03 Senen, Jumat (4/2/2022).

"Tapi kalau disuruh pilih, lebih baik PTM 50 persen daripada PJJ," sambung dia.

Nurfi mengatakan, anaknya juga merasa berkeberatan jika harus kembali menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Iya anak saya ngeluh, sepi katanya, lebih baik kayak kemarin masuk semua," tutur dia 

Senada, orangtua murid lain, Thea Setiawati mengaku lebih menginginkan anak-anak menjalani sekolah dengan sistem PTM dibandingkan dengan sistem PJJ.

Baca juga: Mulai Hari Ini PTM 50 Persen Berlaku di Depok

"Kalau di rumah anak-anak kurang disiplin, menurut saya sih 50 persen biar efektif belajarnya," kata Thea.

Secara terpisah, Kepala Suku Dinas Pendidikan (Kasudindik) Wilayah II Jakarta Pusat Uripasih menekankan, orangtua diberikan keleluasaan untuk memilih metode belajar bagi anak.

Orangtua bisa mengizinkan anak mengikuti PTM atau memiliki belajar secara daring.

"Orangtua diberikan pilihan apakah anaknya mengambil PTM atau PJJ, orangtua lebih paham mengenai kesehatan anaknya," ucap Uripasih.

Uripasih mengatakan sebagian besar orangtua murid lebih memilih pelaksanaan PTM 50 dibandingkan dengan PJJ.

Baca juga: Kapasitas PTM Dikurangi 50 Persen, Orangtua Bisa Pilih Belajar Daring untuk Anak

"Justru orangtua rata-rata ingin anaknya masuk semua. Tapi kalau mereka mau PJJ akan tetap dilayani juga, karena menurut Surat Edaran (SE) kan begitu," ungkap dia.

Sebagai informasi, seluruh sekolah di wilayah II Jakarta Pusat mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 50 persen, pada Jumat (4/2/2022).

Uripasih mengatakan, penerapan PTM 50 persen berpedoman pada Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

"Hari ini sudah mulai 50 persen, sesuai dengan surat edaran (SE) Kemendikbud Ristek Nomor 2 tahun 2022," ungkap Uripasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com