Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader PSI Fatimah yang Tewas dalam Kecelakaan Mobil di Jakpus Teridentifikasi dari Cincin dan Luka Bekas Operasi

Kompas.com - 10/02/2022, 11:34 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Fatimah, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tewas dalam kecelakaan mobil di kawasan Senen, Jakarta Pusat, teridentifikasi berkat cincin dan luka bekas operasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, tim DVI melengkapi data postmortem dan antemortem dari hasil identifikasi, lalu mencocokkannya dengan barang yang melekat di tubuh korban.

"Jadi dicocokan dengan properti barang melekat tubuh korban yaitu cincin," ujar Zulpan dalam keterangannya, Rabu (9/2/2020).

Baca juga: Akhir Misteri Kecelakaan Mobil di Jakpus, Korban Tewas AKP Novandi dan Kader PSI Fatimah, Sang Politisi Jadi Tersangka

Selain itu, kata Zulpan, tim juga mencocokkan data hasil identifikasi yang didapatkan dengan rekam medis Fatimah dari pihak keluarga.

Dari situ, penyidik menyimpulkan bahwa data yang didapatkan identik dengan identitas Fatimah.

"Keterangan dari keluarga yang bersangkutan pernah lakukan operasi, sesuai hasil data postmortem terdapat luka operasi," ungkap Zulpan.

"Bisa disampaikan korban kedua atas nama Fatimah, jenis kelamin wanita," sambungnya.

Baca juga: Kecelakaan di Jakpus, AKP Novandi dan Kader PSI Fatimah Tak Keluar Mobil yang Terbakar karena Pingsan

Sebelumnya, Kepolisian terlebih dahulu berhasil mengidentifikasi korban tewas lainnya dalam kecelakaan tersebut.

Korban bernama AKP Novandi Arya Kharizma, anggota Polda Kalimantan Timur yang merupakan anak Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin.

Adapun kecelakaan terjadi pada Senin (7/2/2022) sekitar pukul 00.30 WIB. Mobil sedan Camry yang ditumpangi kedua korban diduga melaju dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Polisi Tetapkan Kader PSI Fatimah sebagai Tersangka Kecelakaan Mobil AKP Novandi di Jakpus

Kendaraan itu hilang kendali lalu menabrak separator busway di kawasan Senen dan gesekannya menimbulkan percikan api.

"Mungkin dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga kemudian menabrak separator itu menimbulkan percikan api," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

Akibat kecelakaan tunggal tersebut, AKP Novandi dan Fatimah tewas terjebak di dalam mobil yang terbakar karena pingsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com