Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Komite Pelaksana Formula E Tunjukkan Progres Proyek Sirkuit Ancol

Kompas.com - 23/02/2022, 07:43 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Komite Pelaksana Jakarta E-Prix 2022 akan menggelar konferensi pers terkait dengan progres pembangunan sirkuit di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Undangan terbatas yang diterima Kompas.com dari Komite Pelaksana Formula E, gelaran konferensi pers tersebut akan digelar berbarengan dengan acara site visit atau kunjungan langsung ke lokasi sirkuit.

"Kami mengundang kawan wartawan dalam acara site visit perkembangan informasi terkait track Formula E World Championship 2022 Jakarta," tulis undangan.

Acara tersebut akan digelar hari ini, Rabu (23/2/2022) dimulai pukul 13.30 WIB.

Baca juga: 101 Hari Jelang Formula E Jakarta: Pembangunan Sirkuit Dikebut, Bagian Berlumpur Belum Dibangun

Adapun narasumber yang akan hadir merupakan jajaran Komite Pelaksana Jakarta E-Prix 2022 yaitu Ketua Komite Pelaksana Ahmad Sahroni, anggota Komite Pelaksana Ananda Mikola.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pelaksana proyek Formula E yang ditugaskan Pemprov DKI Jakarta juga hadir Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Widi Amanasto.

Selain itu turut hadir dari pihak kontraktor pembangunan sirkuit yaitu PT Jaka Konstruksi Manggala Pratama yang diwakili oleh Kepala Divisi Ari Wibowo.

Terus dikebut, bagian berlumpur belum tersentuh

Dalam tayangan Aiman di Kompas TV, Senin (21/2/2022) memperlihatkan kondisi pembangunan sirkuit Formula E yang terus dikebut.

Terlihat kawasan di depan Mall ABC (Ancol Beach City) dilakukan pengerasan dengan pemasangan bambu di bagian bawah aspal sirkuit.

Baca juga: Sirkuit Formula E Bertipe Semipermanen, Setelah Balapan Bisa Dicopot Lagi

Namun untuk bagian tanah berlumpur di sisi timur sirkuit, belum ada pengerjaan apapun yang dilakukan. Tanah yang terlihat masih berlumpur, sama seperti yang ditemukan pada 29 Desember 2021 lalu.

Padahal pembangunan sirkuit sudah berjalan selama dua minggu dari target selesai dalam waktu tiga bulan.

Namun dari pihak Komite Pengarah dan Komite Pelaksana Formula E tetap optimis lahan berlumpur tersebut bisa disulap dalam waktu singkat menjadi sirkuit Formula E.

Ketua Komite Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni berasalan, bagian berlumpur merupakan bagian yang tidak terlalu panjang sehingga pengerjaannya bisa cepat.

Baca juga: Pertama Kali Melihat Proyek Kilat Sirkuit Formula E di Ancol

Sedangkan bagian lain merupakan bagian tanah padat yang sudah menjadi jalanan sejak lama.

"Enggak (mulai dari) nol juga, ini (bagian berlumpur) hanya sebatas jalur yang enggak seberapa panjang," ucap dia.

Rasa optimisme juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Pengarah Formula E Jakarta Tinton Soeprapto.

Dia menyebut sirkuit bisa selesai karena menggunakan sistem sirkuit semi permanen.

Sistem tersebut jauh berbeda dengan sirkuit Mandalika yang memiliki sistem permanen sehingga memiliki waktu pengerjaan yang lama.

"Proses pembangunan di sana (Mandalika) permanen, tapi di sini (Ancol) semi permanen, knock down, habis balap copot lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com