Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penertiban Bangunan Liar di Bantaran Rel Dekat JIS, KAI Masih Koordinasi dengan Pemkot

Kompas.com - 02/03/2022, 10:37 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI dan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara masih berkoordinasi untuk penertiban bangunan bedeng yang ada di bantaran rel kereta api tepat di depan Jakarta International Stadium (JIS) di daerah Papanggo, Jakarta Utara.

"Sejauh ini masih dalam tahap koordinasi dengan pihak Pemkot, nanti akan diinfokan kalau sudah ada tanggal (penertibannya)," kata Kepala Humas KAI DAOP I Eva Chairunisa saat dihubungi, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Warga Terdampak Proyek JIS Tinggal di Pinggir Rel Kereta, PT KAI Akan Lakukan Penertiban

Eva mengatakan, koordinasi yang masih dilakukan terkait dengan pendataan warga yang tinggal di sisi rel kereta tersebut.

Termasuk soal mereka akan dipindah ke mana dan hal-hal lainnya yang menyangkut dengan kebijakan Pemkot Jakarta Utara.

"(Koordinasi berupa) pendataan, mungkin pada proses tersebut ada yang mau direlokasi atau ada hal lain terkait kebijakan di Pemkot," kata Eva.

Sementara itu, Lurah Papanggo Tomi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan terkait relokasi warga yang tinggal di sana.

"Masih dalam pembahasan," kata dia.

Baca juga: Pengamat Tata Kota: Putusan Pengerukan Kali Mampang Harus Jadi Momentum Penertiban Bantaran Kali Lainnya

Karena masih dalam tahap pembahasan, pihaknya pun belum merampungkan pendataan warga yang tinggal di bantaran rel.

Dengan demikian, berapa orang warga di sana dan berapa yang perlu direlokasi belum diketahui.

Diketahui, PT KAI DAOP I akan melakukan penertiban bangunan liar yang ada di sepanjang rel kereta api.

Sebelumnya, PT KAI DAOP I juga telah menertibkan bangunan liar di jalur antara Stasiun Angke dan Kampung Bandan, Jakarta Utara, sepanjang 4,1 kilometer.

Eva mengatakan, penertiban bangunan liar itu untuk memberikan keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta.

Baca juga: Banyak Saluran Air dan Kali Menyempit gara-gara Bangunan Liar, Pemkot Jaksel Rencanakan Penertiban

"Lebih dari 137 bangunan liar ditertibkan dari lokasi, yang mayoritas bangunan non permanen," ujar Eva dikutip dari siaran pers, Jumat (11/2/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com