Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMP Dilaporkan ke Polisi gara-gara Mengadu Anak Kucing dengan Ular

Kompas.com - 10/03/2022, 12:22 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - R, seorang pelajar SMP di Cengkareng, Jakarta Barat, dilaporkan ke polisi oleh pecinta kucing lantaran dia diduga menganiaya seekor anak kucing.

Dalam sebuah video rekaman yang beredar, terlihat seekor anak kucing disodorkan kepada seekor ular. Ular tersebut seketika mematuk anak kucing berkali-kali.

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Rahmat mengatakan laporan tersebuf telah diterima dan langsung dilakukan mediasi antara pelapor dan pelajar tersebut.

Baca juga: Anak Kucing Mati karena Panleukopenia, Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Mengadopsi Lagi?

"Langsung dimediasi antara pembuat laporan dan terlapor. Pelapor itu dari komunitas pecinta kucing," kata Rahmat saat dikonfirmasi, Kamis (10/3/2022).

Menurut Rahmat, R mengaku melakukan aksi terhadap anak kucing tersebut karena iseng.

"Berdasarkan pengakuan, motif dia melakukan itu karena iseng saja. Pelaku masih SMP, di bawah umur," jelas Rahmat.

Baca juga: Jangan Mencabut Cakar Kucing, Ini Risiko yang Mengancam

Setelah dimediasi, R lantas meminta maaf dan berjanji tidak akan melakukan aksi itu kembali.

"Pelakunya masih anak-anak. Dia minta maaf, janji enggak akan melakukan perbuatannya lagi," imbuhnya.

Sementara pelapor mengaku memaafkan perbuatan pelaku dan berharap tidak ada lagi aksi kekerasan terhadap kucing.

Selain itu, lanjut Rahmat, kondisi anak kucing tersebut saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Ia menjelaskan, meski terlihat dalam video terpatuk-patuk ular, anak kucing tersebut dalam keadaan yang tidak terluka.

"Sebenarnya kucing itu enggak luka. Masih hidup. Pelapor memaafkan juga," singkat Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com