BEKASI, KOMPAS.com - Maraknya aksi kejahatan jalanan semakin meresahkan warga yang tinggal di Kota Bekasi.
Kompas.com mencatat, aksi pembegalan dan tawuran antarkelompok selalu terjadi di Kota Bekasi dalam beberapa minggu terakhir.
Teranyar, Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota menjaring 43 remaja yang diduga hendak tawuran dalam operasi gabungan bersama tim Jatanras Polda Metro Jaya pada Sabtu (12/3/2022) dan Minggu (13/3/2022) lalu.
Dari total 43 yang diamankan, sembilan orang di antaranya kedapatan memiliki dan menyimpan senjata tajam sehingga diproses hukum lebih lanjut.
Baca juga: Kejahatan Jalanan Masih Marak, Kapolres Metro Bekasi Kota Minta Pemkot Tambah 1.000 CCTV
Sebelumnya, pada Selasa (8/3/2022), seorang ibu hamil berinisal S dirampas sepeda motornya di Jalan Mustika Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, ketika hendak berangkat kerja.
Selain mengambil motor S, pelaku yang berjumlah tujuh orang juga mendorong S hingga tersungkur dan sempat mengacungkan senjata tajam kepada korban.
Pada hari yang sama, lima anggota gangster bersenjata tajam ditangkap oleh Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota. Tiga pelaku di antaranya masih berstatus pelajar dan di bawah umur.
Lalu, pada 15 Februari lalu, tawuran terjadi di perempatan silang rel kereta api Jalan M Yamin, Kelurahan Duren Jaya, Kota Bekasi.
Merespons berbagai aksi kejahatan tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memasang 1.000 kamera CCTV di titik-titik rawan kejahatan.
Hengki menyampaikan itu ketika dirinya menghadiri musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di Kota Bekasi.
Baca juga: Minta Pemkot Bekasi Pasang 1.000 CCTV, Kapolres: Untuk Pemantauan Kejahatan Jalanan
Hengki beralasan, dengan adanya kamera CCTV yang tersebar di Kota Bekasi, maka situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dapat terwujud.
"Untuk mewujudkan rasa aman itu harus dibarengi (dengan) kemajuan teknologi yang ada," kata Hengki kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
Hengki menjelaskan, 1.000 kamera CCTV tersebut juga nantinya akan digunakan untuk memantau berbagai kejadian di Kota Bekasi.
"Misalnya, melalui (kamera) CCTV (terpantau) kepadatan lalu lintas. Ketika ada antrean yang panjang, maka itu akan dilakukan skala prioritas. Contoh kedua, ketika terjadi laka lantas, kami akan bisa mengungkap," jelasnya.
Baca juga: Polisi Awasi Puluhan Kelompok Remaja di Bekasi yang Kerap Bikin Onar dan Terlibat Tawuran
Hengki juga menuturkan selain mencegah terjadinya tindak kriminal, pemasangan kamera CCTV diusulkan demi mewujudkan smart city yang direncanakan.
"Artinya sebagaimana tadi saya sudah menyarankan Pak Wali bagaimana mewujudkan smart city. Paling tidak karena kita wilayah algomerasi, maka dampak sosialnya akan meningkat," kata Hengki.
Dia juga mengatakan bahwa untuk mewujudkan rasa aman di lingkungan masyarakat, diperlukan perwujudan smart city dengan teknologi yang canggih.
"Di sini (Kota Bekasi) harus dibentuk yang namanya smart city, tentu untuk mewujudkan rasa aman," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.