Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Terobos Pelintasan Tanpa Palang Pintu, Bajaj Ringsek Ditabrak Kereta Api di Bulak Kapal

Kompas.com - 24/03/2022, 15:47 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bajaj dengan nomor polisi B 2640 VN ringsek setelah ditabrak kereta api jarak jauh yang hendak menuju ke arah Jawa Barat, Kamis (24/3/2022), sekitar pukul 12.30 WIB.

Kendaraan roda tiga tersebut nekat menerobos pelintasan kereta tanpa palang pintu di Bulak Kapal, Bekasi.

Atas peristiwa ini dua orang penumpang bajaj tewas di tempat, sedangkan pengemudinya dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Baca juga: Detik-detik Minibus Ditabrak Kereta Api di Perlintasan Sebidang, 5 Orang Luka-luka

Johan (30), penjaga pelintasan kereta api tersebut mengatakan bahwa kedua korban yang meninggal dunia berjenis kelamin laki-laki.

"Dua orang yang meninggal laki-laki semua," kata Johan di lokasi, Kamis (24/3/2022).

Johan menuturkan, peristiwa berawal ketika bajaj hendak melintas dari arah Jalan Ir H Juanda menuju Perumnas 3, Bekasi Timur.

Setelah berada tepat di depan pelintasan kereta, bajaj tersebut memaksa untuk menerobos hingga tabrakan tak terelakkan.

Baca juga: Mobil Terpental 100 Meter Setelah Ditabrak Kereta, Penumpangnya Lolos dari Maut

"Udah pada berhenti, motor semua (berhenti). Dia (bajaj) menerobos dari pinggir," ucap Johan.

Salah satu saksi bernama Ahmadin mengatakan, bajaj tersebut terseret hingga 10 meter.

"Mentalnya (terseret) sampai 10 meter lebih kayaknya," kata Ahmadin.

Ia menambahkan, warga sekitar ikut bantu mengevakuasi bajaj dan para korban yang tertabrak kereta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com