Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Dinas Sosial Lakukan Razia PMKS di Penjaringan Jakarta Utara

Kompas.com - 30/03/2022, 21:52 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara melakukan razia terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Rabu (30/3/2022).

Razia tersebut juga dilakukan bersama Satuan Polisi Pamong Praja, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Pluit.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Sudinsos Jakarta Utara, Maria R Pasaribu mengatakan, kemunculan PMKS marak terjadi menjelang bulan Ramadhan.

Baca juga: Antisipasi Peningkatan Jumlah PMKS Saat Ramadhan, Pemprov DKI Libatkan Satpol PP untuk Penertiban

"Kami memantau di wilayah Penjaringan, khususnya Kelurahan Pluit dan mendapatkan 11 orang dengan klasifikasi pengamen, pengemis bermoduskan penjual koran, juga pemulung yang kerap meresahkan masyarakat," ujar Maria, Rabu.

Maria mengatakan, mereka yang terjaring razia akan dibawa ke panti sosial di Cipayung, Jakarta Timur.

Menurut Maria, keberadaan PMKS di jalan raya telah melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007.

"Kami dari Pemda DKI Jakarta pada  Ramadhan ini akan menjangkau dan bekerja sama dengan Satpol PP Jakarta Utara. Sebenarnya kami rutin melakukan pengawasan, tapi di bulan Ramadhan ini kami akan tingkatkan penjangkauannya," kata dia.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Satpol PP Petakan Wilayah di Bekasi yang Marak PMKS

Diketahui, saat dijaring petugas, para PMKS tersebut sempat mencoba kabur sehingga aksi kejar-kejaran tak dapat dielakkan. Bahkan, ada PMKS yang berteriak-teriak hingga menarik perhatian para pengguna jalan.

"Salah saya apa Pak?" tanya seorang pengamen yang dibawa petugas.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP DKI Arifin di Jakarta mengatakan bahwa pihaknya memperluas pengawasan PMKS untuk menjangkau auktor intelektualis yang diduga mengerahkan para pengemis, khususnya PMKS yang muncul saat Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.

"Apakah ada aktor intelektual, apakah ada kelompok berdasi memanfaatkan dengan cara memobilisasi orang mengemis untuk kepentingan pribadi, kami tidak akan biarkan, kami akan melakukan penindakan tegas," kata Arifin.

Beberapa patroli pengawasan yang biasanya dilakukan antara lain di sejumlah jalan atau pusat keramaian. Namun nantinya lokasi akan diperluas dengan menyasar pusat perbelanjaan, pusat perdagangan, hingga tempat ibadah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com