Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Penyebrangan Merak-Bakaheuni 2022

Kompas.com - 12/04/2022, 01:15 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelabuhan Merak merupakan salah satu pelabuhan yang dipadati pemudik jelang lebaran. Pelabuhan ini salah satunya menghubungkan ke pelabuhan Bakaheuni yang ada di Lampung.

Rata-rata penumpang yang menyebrang ke Bakaheuni dari Merak yakni pengguna mobil kendaraan pribadi. Tidak heran bila jelang hari H mudik, banyak antrian kendaraan pribadi yang masuk ke Pelabuhan Merak. 

Adapun durasi pelayaran yang diperlukan antara Merak sampai Bakauheni atau sebaliknya dengan kapal sekitar 2 hingga 3 jam. Namun jelang lebaran, biasanya terjadi antrian panjang untuk masuk ke kapal feri sehingga waktu yang dibutuhkan juga lebih lama.

Kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak dikelola PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak dan terdapat juga kapal yang dikelola pihak swasta.

Tarif Penyebrangan 

Dilansir dari situs www.ferizy.com, berikut ini tarif penyebrangan Pelabuhan Merak ke Bakaheuni tahun 2022 yang bisa dijadikan patokan biaya mudik.

Pejalan Kaki

Dewasa

  • Reguler: Rp 19.500
  • Express: Rp 65.000

Anak-anak (usia 2-5 tahun)

  • Reguler: Rp 19.500
  • Express: Rp 65.000

Bayi (di bawah 1 tahun)

  • Reguler: Rp 2.535
  • Express: Rp 4.000

Golongan I (Sepeda kayuh)

  • Reguler: Rp 23.500
  • Express: Rp 67.000

Golongan II (Sepeda motor roda di bawah 500cc dan gerobak dorong)

  • Reguler: Rp 54.500
  • Express: Rp 95.000

Golongan III (Sepeda motor di atas 500cc dan kendaraan roda tiga)

  • Reguler: Rp 116.000
  • Express: Rp 150.000

Baca juga: Tarif Tol Jakarta - Merak Terbaru 2022

Golongan IVA Penumpang (Mobil Sedan, jeep, minibus, mikrolet, station wagon; panjang di bawah 5 meter)

  • Reguler: Rp 419.000
  • Express: Rp 588.000

Golongan IVB Barang (Mobil pickup; panjang di bawah 5 meter)

  • Reguler: Rp 388.000
  • Express: Rp 416.000

Golongan VA Penumpang (Mobil, bus sedang panjang 5-7 meter)

  • Reguler: Rp 839.000
  • Express: Rp 1.040.000

Golongan VB Barang (Mobil, truk barang, tangki panjang 5-7 meter)

  • Reguler: Rp 724.000
  • Express: Rp756.000

Golongan VIA Penumpang (Mobil, bus besar; panjang 7-10 meter) 

  • Reguler: Rp 1.388.500
  • Express: Rp 1.734.000

Golongan VIB Barang (Mobil, truk barang, tangki, kereta penarik tanpa gandengan; panjang 7-10 meter)

  • Reguler: Rp 1.113.000
  • Express: Rp 1.153.000

Golongan VII (Mobil barang, truk tronton, tangki, kereta penarik dengan gandengan, kendaraan alat berat; panjang 10-12 meter)

  • Reguler: Rp 1.615.000
  • Express: Rp 1.642.000

Baca juga: Polisi Pastikan Tak Ada Penyekatan Kendaraan di Pelabuhan Merak Saat Mudik Lebaran

Golongan VIII (Mobil barang, truk tronton, tangki, kereta penarik dengan gandengan, kendaraan alat berat; panjang 12-16 meter)

  • Reguler: Rp 2.161.000
  • Express: Rp 2.203.000

Golongan IX (Mobil barang, truk tronton, tangki, kereta penarik dengan gandengan, kendaraan alat berat; panjang di atas 16 meter)

  • Reguler: Rp3.361.000
  • Express: Rp3.415.000
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com