Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Permintaan Vaksin Booster di DKI Meningkat Drastis, dari 20.000 jadi 100.000 per Hari

Kompas.com - 14/04/2022, 19:29 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat permintaan vaksin booster atau vaksinasi dosis ketiga terus naik mendekati hari lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah.

Warga berbondong-bondong mendatangi pusat vaksinasi karena menjadi syarat untuk perjalanan mudik lebaran. 

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut, saat ini permintaan terhadap vaksin booster melonjak rata-rata per hari mencapai 100.000 orang, dari semula hanya 20.000.

"Saat ini sudah mengalami peningkatan yang signifikan," kata Widyastuti seperti dilansir Antara, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Usai Jadi Syarat Mudik, Capaian Vaksinasi Booster di Tangerang Naik 25 Persen

Untuk memenuhi permintaan warga yang hendak mendapatkan vaksin booster, Dinkes DKI pun harus bekerja lebih ekstra. 

Puskesmas yang melayani vaksinasi warga kini buka hingga malam hari. 

Dinkes DKI juga mengakomodasi kebutuhan warga untuk vaksinasi booster dengan membuka vaksinasi di tempat ibadah, misalnya setelah warga melakukan tarawih.

"Kami menginginkan secepatnya jadi semakin awal semakin baik, berbagai layanan sudah dibuka," ucapnya.

Baca juga: Libur Panjang Akhir Pekan Ini, Penumpang Bus di Terminal Kalideres Wajib Divaksinasi Booster

Sementara itu, berdasarkan data Pemprov DKI hingga Rabu (13/4/2022) capaian vaksinasi booster di DKI mencapai 3,09 juta orang.

Sedangkan dosis pertama mencapai hampir 12,5 juta dan dosis kedua mencapai 10,6 juta.

Dinkes DKI pun nantinya berencana membuka layanan vaksinasi booster di tiga terminal, yakni Kampung Rambutan, Kalideres, dan Pulogebang saat musim arus mudik Lebaran.

Layanan tersebut akan dibuka di posko yang rutin didirikan ketika menghadapi arus mudik Idul Fitri.

Meski begitu, Widyastuti mendorong masyarakat yang akan mudik untuk tidak menunggu vaksinasi ketika layanan tersebut dibuka di terminal.

Ia meminta warga untuk melakukan vaksinasi jauh hari sebelum mudik untuk mengantisipasi dampak lanjutan setelah vaksin.

"Kami berharap jangan menunggu di hari keberangkatan, kami mengimbau warga untuk vaksinasi booster tidak karena mau mudik saja," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com