JAKARTA, KOMPAS.com - Arus balik kendaraan menuju Jabodetabek mencatat rekor tertinggi yaitu 170.078 kendaraan pada Sabtu (7/5/2022) kemarin.
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengatakan, angka lalu lintas tersebut naik 159 persen dibandingkan tahun 2021.
"Dan mengalahkan rekor tertinggi sebelum pandemi, yang terjadi pada Lebaran 2019 sebesar 166.444 kendaraan atau naik 2,2 persen," ujar Heru dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).
Baca juga: Hadapi Arus Balik, Pengelola Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Kelancaran Pengambilan Bagasi
Diprediksi angka tersebut masih akan mengalami lonjakan pada hari ini karena sudah diantisipasi sejak awal puncak arus balik yang akan terjadi H+5 lebaran.
Meski lonjakan volume di Jalan Tol Jakarta-Cikampek luar biasa, Heru memastikan kondisi lalu lintas dapat dikendalikan.
"Ini yang membedakan dari 2019. Pada tahun 2019 untuk mengurai lalin sebesar ini dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menguras kepadatan luar biasa yang terjadi di berbagai segmen Jalan Tol Jakarta-Cikampek," ujar dia.
Tahun ini dengan perencanaan yang lebih matang, kepadatan relatif bisa tertangani dengan cepat.
Koordinasi dengan kepolisian dan seluruh pemangku kepentingan dinilai sebagai kunci kecepatan penguraian kepadatan lalu lintas di beberapa titik.
Baca juga: Arus Balik Lebaran, 40.900 Orang Kembali ke Jakarta dan Sekitarnya dengan Kereta Api Hari Ini
Selain itu, terdapat juga pengoperasian Intelligent Transportation System (ITS) yang dimiliki Jasa Marga, di Jasa Marga Tollroad Command Centre (JMTC).
JMTC akan mengumpulkan seluruh informasi lalu lintas jalan tol melalui beberapa sumber, seperti pantauan 1.913 CCTV, 26 speed camera, 39 CCTV analytic traffic counting, 19 RTMS (Remote Traffic Microwave Sensor), 7 WIM (Weigh in Motion).
Selain itu ada juga informasi dari laporan petugas di lapangan serta informasi dari pelanggan melalui call center 14080, untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak untuk pengambilan keputusan penguraian.
"JMTC dilengkapi dengan ATMS (Advanced Traffic Management System), yaitu sebuah sistem yang akan menganalisis kondisi kepadatan di jalan tol dengan menghitung data volume kendaraan, dibandingkan dengan kapasitas jalan tol," inbuh Heru.
Baca juga: Imbau Masyarakat Tak Balik Hari Ini, Menhub: Anjuran Presiden Setelah 8 Mei
Pada saat volume kendaraan mendekati kapasitas maksimal suatu ruas, maka sistem akan memberikan peringatan kepada petugas untuk selanjutnya dilakukan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, ramp metering, dan one way.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.