Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Penyebaran Hepatitis Akut Misterius, Cara Mencegah hingga Tindakan jika Bergejala

Kompas.com - 12/05/2022, 08:27 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit hepatitis akut jenis baru masih menjadi misteri hingga kini karena penyakit tersebut masih belum dapat diketahui penyebabnya secara pasti.

Berbeda dengan hepatitis umumnya yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe A, B, C, D, atau E.

Wabah hepatitis akut misterius mulai melanda sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat ada 15 kasus hepatitis akut di Indonesia pada Senin (9/5/2022).

Baca juga: Pemkot Jakarta Pusat Siapkan Dua Rumah Sakit Rujukan Hepatitis Akut

Pada wilayah Jakarta Pusat, tiga orang diduga mengidap penyakit hepatitis akut misterius.

Namun, ketiga orang tersebut belum dapat dipastikan mengidap penyakit peradangan hati atau lever tersebut karena hasil diagnosis akhirnya belum diketahui.

"Belum ada laporan yang mengindikasikan diagnosis akhir hepatitis akut dengan penyebab belum jelas," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/5/2022).

Menurut Erizon, dari ketiga orang itu, dua orang di antaranya saat ini dapat dikatakan sebagai pasien kasus probable hepatitis akut dengan domisili di Kecamatan Sawah Besar.

Kemudian, satu orang lainnya saat ini disebut pasien kasus suspek hepatitis akut yang berdomisili Kecamatan Kemayoran.

Baca juga: Masyarakat yang Mengalami Gejala Hepatitis Akut Diminta Segera Periksa ke Faskes

"Saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Hermina Podomoro," kata Erizon.

Menanggapi hal tersebut, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan disiapkan sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien yang diduga mengalami hepatitis akut misterius.

Gejala awal hepatitis akut misterius

Masyarakat diminta untuk mengenali gejala penyakit hepatitis akut misterius yang mayoritas menyerang anak-anak.

"Tanda yang dapat dijadikan peringatan dini (early warning) seperti kuning pada mata dan kulit, nyeri perut, diare atau mual, lesu, nyeri otot, hingga penurunan kesadaran maupun kejang," ujar Erizon.

Menurut Erizon, pada umumnya penyakit hepatitis akut tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi semua golongan umur dapat mengidap penyakit hepatitis akut.

"(Hepatitis akut) memiliki banyak faktor penyebab yang memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk penegakan diagnosisnya," imbuh dia.

Baca juga: Waspada Hepatitis Akut di Sekolah, Wagub DKI Sebut Ada Potensi Kembali Belajar Online

Masyarakat yang bergejala diminta segera ke faskes

Masyarakat yang mengalami gejala hepatitis akut misterius diimbau untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com