TANGERANG, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana, Mery Anastasia (30), menuturkan kronologi dugaan pembakaran bengkel di Kota Tangerang yang terjadi pada Jumat 6 Agustus 2021.
Kronologi tersebut ia sampaikan dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kota Tangerang, Selasa (7/6/2022).
Mery menuturkan, pada Jumat malam, ia mengendarai mobil menuju bengkel milik LE (35), pacar sekaligus korban kebakaran. Dalam perjalanan, LE meminta Mery menghentikan kendaraan.
"Saya disuruh stop (oleh LE). Ternyata tempat saya berhenti sekitar jarak 5 meter di belakangnya ada satu warung. Saya kira dia (LE) mau beli makan atau rokok karena kelihatan frustasi. Ternyata dia ke warung," papar Mery.
Baca juga: Terdakwa Pembakar Bengkel di Tangerang Hadiri Sidang Sambil Membawa Bayinya yang Baru Lahir
"Awalnya saya tidak tahu dia beli bensin. Ternyata dia beli bensin," sambungnya.
Mery mengaku tak tahu berapa banyak bensin yang dibeli LE. Mery melanjutkan, saat itu, mereka tiba di kediaman LE sekitar pukul 23.00 WIB.
LE kemudian turun dari mobil dari kursi penumpang depan. Korban tidak menutup pintu mobil saat itu.
Mery mengatakan sempat memanggil LE, namun tidak digubris. Menurut dia, LE langsung masuk ke kediamannya.
Mery menyebutkan, LE membawa satu tas selempang dan satu kantung plastik saat memasuki kediamannya.
"Isinya (kantung plastik) kemungkinan yang dia beli (bensin)," sebut Mery.
Mery mengaku menunggu LE selama lima menit. Dia mengaku saat itu dirinya hendak piket sebagai dokter di salah satu rumah sakit. Karena itu, dia terburu-buru hendak meninggalkan kediaman LE.
Kemudian, Mery keluar untuk menutup pintu mobil yang dibiarkan terbuka oleh LE. Saat hendak menutup pintu mobil, Mery melihat ada beberapa barang milik LE yang tercecer di bawah kursi.
"Pas mau tutup, saya lihat ada barang bercecer yang Leon (LE) beli. Letaknya di bawah kursi, tempat dia duduk di depan," sebutnya.
Baca juga: Akan Jalani Persalinan, Dokter Pembakar Bengkel di Tangerang Dibantarkan dari Persidangan
Pada saat melihat barang itu, ia mendengar suara mesin dari dalam bengkel sekaligus kediaman LE.
Mery kemudian memindahkan sejumlah barang milik LE di lantai depan bengkel tersebut. Setelah itu ia mengaku mendengar suara ledakan dari dalam bengkel.