Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Politikus Gerindra Menteskan Air Mata Dengar M Taufik Dipecat | Bos di Kantor Pajak Bekasi Pukul Bawahannya yang Tak Bisa Dihubungi

Kompas.com - 09/06/2022, 06:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer Jabodetabek dimulai dari pemecatan M Taufik dari Gerindra oleh Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Dalam pemecatan itu, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengaku meneteskan air mata mendengar kabar seniornya, M Taufik, dipecat sebagai kader Gerindra. Artikel tersebut pun ramai dibaca dan menjadi berita terpopuler Jabodetabek.

Kemudian, artikel tentang atasan di kantor pajak Bekasi yang memukul bawahannya juga ramai dibaca.

Diketahui atasan tersebut memukul bawahannya karena deadline pekerjaan dan bawahannya tak bisa dihubungi di akhir pekan.

Artikel tersebut pun masuk dalam deretan berita populer Jabodetabek. Berikut paparannya:

1. Politikus Gerindra Menteskan Air Mata Dengar M Taufik Dipecat 

Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengaku meneteskan air mata mendengar kabar seniornya, M Taufik, dipecat sebagai kader Gerindra.

Dia mengatakan, sisi kemanusiaannya muncul mendengar kabar M Taufik tak lagi diakui sebagai salah satu bagian partai berlambang kepala garuda itu.

"Saya kalau boleh katakan, agak sedikit meneteskan air mata juga saya," ujar Syarif saat dihubungi melalui telepon, Rabu (8/6/2022).

Selengkapnya baca: Politikus Gerindra Ini Meneteskan Air Mata Mendengar M Taufik Dipecat

2. Bos di Kantor Pajak Bekasi Pukul Bawahannya yang Tak Bisa Dihubungi

Seorang atasan di kantor pajak Bekasi yakni MAZ memukul bawahannya yakni DH. Peristiwa itu terjadi pada Senin (6/6/2022) pagi di Kantor Pajak Pratama, Jalan Sersan Aswan, Keluharan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Kapolsek Bekasi Timur Ajun Komisaris Polisi Ridha Aditya mengatakan, kejadian bermula ketika DH diberikan perintah pekerjaan oleh atasannya.

"Pelaku memberikan pekerjaan kepada korban tentang survei dan diberikan tenggat waktu sampai Senin," ujar Ridha kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2022).

Selengkapnya baca: Bos di Kantor Pajak Bekasi Kesal Bawahannya Tak Bisa Dihubungi Saat Weekend, Akhirnya Memukul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com