JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meminta pemerintah pusat dan daerah tak berhenti membangun kewaspadaan publik terhadap pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Ia melihat saat ini penerapan protokol kesehatan dan penggunaan masker khususnya di luar ruangan sangat longgar. Hal itu menurut Dicky merupakan bentuk ketidakpedulian masyarakat terhadap pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Penerapan PPKM Jabodetabek Kembali ke Level 1 sebagai Langkah yang Tepat
Dicky menilai lunturnya kepedulian masyarakat terhadap pandemi Covid-19 disebabkan oleh kesalahan komunikasi risiko yang dibangun pemerintah. Menurut dia saat ini komunikasi yang dibangun pemerintah saat ini menunjukkan seolah pandemi Covid-19 telah selesai.
"Misal soal pandemi terkendali, itu bukan tidak berpengaruh pada jumlah vaksinasi yang sekarang menyusut," kata Dicky saat dihubungi, Jumat (8/7/2022).
"Masyarakat menerima selalu optimis, yang hanya dibawa yang positif, yang terbangun bukan kewspadaan jadinya. Selain mereka menganggap ini selesai, mereka juga akan menurun kepercayaannya dan itu berbahaya," tutur Dicky.
Karena itu, ia meminta pemerintah membangun strategi komunkasi risiko yang etgas menyatakan bahwa pandemi Covid-19 masih belum selesai. Dengan demikian kewaspadaan masyarakat tetap terjaga.
Baca juga: Dalam Sehari Level PPKM Jabodetabek Berubah, Ini Penjelasan Satgas Covid-19
Konsistensi komunikasi risiko itu perlu dilakukan secara konsisten dan kompas oleh seluruh pejabat dari pusat hingga daerah sehingga tak ada kebingungan di masyarakat.
"Dalam strategi kominukasi risiko, yang namanya konsistensi, kejelasan, termasuk juga sinergi, keseragaman pesan yang disampaikan antarunit dan antarsektor dan antarpejabat, itu menjadi penting," tutur Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.