Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Intan Jadi Pintu Masuk Destinasi Wisata Kota Tua Jakarta

Kompas.com - 11/07/2022, 21:33 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat memindahkan pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Wisata Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, pada Senin (11/7/2022).

Mereka diberikan dua pilihan lokasi binaan (lokbin), yakni kawasan Kota Intan yang dikelola Pemkot Jakbar dan Gedung Cipta Niaga yang dikelola swasta.

Jarak Gedung Cipta Niaga lebih dekat dengan pusat kawasan Kota Tua. Sementara Kota Intan terletak di Jalan Cengkeh, jaraknya sekitar 200 meter dari pusat kawasan wisata. Namun, tempatnya luas dan tertata rapi.

Baca juga: Ratusan PKL di Kawasan Kota Tua Direlokasi ke Lokasi Binaan, Tidak Ada Perlawanan

Kepala Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menegah (PPKUKM) Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid mengatakan, Kota Intan dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi, mushala, puluhan wastafel untuk mencuci piring, bahkan panggung hiburan.

"Ke depannya, Kota Intan akan dilengkapi dengan hiburan untuk pengunjung. Seperti hari ini ada pagelaran angklung, besok-besok juga akan terus kita aktivasi panggung hiburan untuk menarik minat pengunjung," kata Iqbal, di Kota Intan, Tamansari, Senin.

Di Kawasan Kota Intan yang didominasi warna putih itu, Pemkot menyediakan 457 kios pedagang termasuk puluhan meja kursi untuk pengunjung.

Kendati demikian, kios-kios tersebut terlihat baru terisi sebagian saja, sedangkan banyak lapak yang masih kosong. Pengunjung pun belum terlihat ramai.

Selain itu, pemkot juga menyiapkan lahan parkir di dekat lokasi binaan.

"Di lahan parkir itu muat untuk lebih dari 10 bus, 100 kendaraan roda empat, dan 700 roda dua," ungkap Iqbal.

Baca juga: Ratusan PKL Kota Tua Dipindahkan, Parkiran Dipusatkan di Kawasan Kota Intan

Nantinya, kata dia, pengunjung yang berkendara akan diarahkan untuk memarkir kendaraan di sana. Sehingga, kawasan lokasi binaan PKL ini menjadi pintu gerbang destinasi wisata Kota Tua.

"Untuk meramaikan Kota Intan, kami akan siapkan larangan parkir liar di kawasan Kota Tua. Nantinya, lokbin ini juga akan jadi tempat parkir bagi pengunjung Kota Tua. Kota Intan akan jadi pintu masuk untuk destinasi wisata Kota Tua," kata Iqbal.

"Jadi, pengunjung turun kendaraan, menuju tempat wisata lewat tempat kuliner dan suvenir dulu," lanjut Iqbal.

Camat Tamansari Agus Sulaiman, mengatakan, setelah pedagang dipindahkan, pemerintah akan berupaya menarik pengunjung ke lokasi binaan.

"Akan ada acara-acara yang sifatnya meramaikan lokbin menjadi tempat pariwisata. Rencana ke depannya akan ditaruh Prasasti Padrao," ungkap Agus di lokasi yang sama, Senin.

Dikutip dari museumnasional.or.id, Prasasti Padrao merupakan peringatan atas perjanjian antara Portugis dan Kerajaan Sunda.

Baca juga: Ratusan PKL Kota Tua Dipindah ke Kawasan Kota Intan dan Cipta Niaga

Perjanjian yang dibuat pada 21 Agustus 1522 itu berisi izin untuk Portugis mendirikan kantor dagang berupa sebuah benteng di wilayah Kalapa.

Agus meyakini, jika seluruh stakeholder mampu dan bergerak memaksimalkan relokasi para pedagang, maka destinasi wisata Kota Tua dapat menjadi lebih baik.

Selain itu, relokasi ini akan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat khususnya PKL Kota Tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com