Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemotor Terlibat Keributan dengan Polisi di Cakung Disebut Bawa Pisau untuk Berjaga-jaga

Kompas.com - 12/07/2022, 15:51 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor berinisial IS (35) terlibat keributan dengan anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Cakung, Aipda P, di kolong jembatan Jalan Raya Cakung-Cilincing, Cakung, Jakarta Timur, Senin (11/7/2022).

Menurut polisi, cekcok bermula ketika IS berkendara dengan melawan arah karena macet dan menabrak motor Aipda P. Setelah diingatkan dan terjadi perselisihan, IS menodongkan pisau ke arah Aipda P.

Kemudian, Aipda P merebut pisau tersebut dan menodongkan pistol. Cuplikan video keributan tersebut diunggah melalui akun Instagram @jakarta.terkini.

Baca juga: Pemotor Lawan Arah di Cakung, Tak Terima Diingatkan dan Todong Pisau Sebelum Gantian Ditodong Pistol oleh Polisi

Kepala Polsek Cakung Kompol Syarifah Chaira Sukma mengatakan, IS selalu membawa senjata tajam untuk berjaga-jaga.

"(senjata tajam) dibawa selalu oleh pelaku buat jaga-jaga," ujar Syarifah saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).

Syarifah menuturkan, IS merupakan karyawan di perusahaan swasta. Dia telah meminta maaf pasca-kejadian tersebut.

Namun, proses hukum tetap berjalan. IS telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal terkait kepemilikan senjata tajam berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Baca juga: Aksi Todong Pistol dalam Keributan di Cakung, Berawal dari Pemotor yang Lebih Dulu Ancam Polisi dengan Pisau

Syarifah memastikan proses hukum tetap berjalan meski pelaku sudah meminta maaf.

"(Pelaku) minta maaf, akan tetapi proses hukum berlanjut," ujar Syarifah.

Adapun permintaan maaf IS disampaikan melalui video yang diperoleh Kompas.com dari Humas Polsek Cakung.

"Saya ingin meminta maaf kepada seluruh Kepolisian Republik Indonesia karena saya telah mengancam dengan sajam (senjata tajam) kepada bapak polisi," ujar IS.

IS mengaku refleks dan tidak berniat melukai Aipda P. "Dari lubuk hati saya tidak ada niatan sedikit pun (melukai). Saya refleks, saya khilaf, dan saya menyesal. Saya janji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi," kata IS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com