Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Pelecehan di Bus Transjakarta, Anggota DPRD: Bikin Warga Lebih Nyaman Pakai Kendaraan Pribadi

Kompas.com - 28/07/2022, 18:09 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi bus Transjakarta yang dinilai tidak aman dan nyaman disebut menjadi penyebab warga Ibu Kota lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum.

Hal itu dinyatakan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak usai adanya dugaan tindakan pelecehan seksual di bus Transjakarta rute Kalideres-Gelora Bung Karno (GBK).

Tak hanya dinilai tak aman dan nyaman, kata Gilbert, Transjakarta juga tak memiliki rute layanan yang lengkap.

"Kenapa orang masih ada yang memakai mobil pribadi, karena Transjakarta tidak melayani semua rute. Lalu Transjakarta sendiri belum nyaman," ucapnya saat dihubungi, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Besok, Gubernur DKI Anies Baswedan Akan Nikahkan Anaknya, Mutiara Annisa Baswedan

"Orang (juga) lebih merasa nyaman naik ojek, cepat, lebih pribadi," sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Gilbert turut menyoroti keinginan pemerintah setempat yang meminta warga untuk berpindah ke transportasi publik.

Menurut dia, keinginan pemerintah setempat dengan kondisi transportasi publik di Ibu Kota kini bertolak belakang.

Politisi PDI-P itu menilai, carut marut kondisi transportasi publik di Ibu Kota terjadi lantaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak niat menangani transportasi umum.

"Kalau dikatakan kita mau pindah ke transportasi publik, Gubernur (Anies) juga tidak niat menangani transportasi publik dalam hal manajemen," tegas dia.

Baca juga: Akad Nikah Putri Anies Baswedan Digelar Besok, Resepsi Pernikahan pada Sabtu dan Minggu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terguling hingga Ringsek di Jalan Pangeran Antasari Jaksel

Mobil Terguling hingga Ringsek di Jalan Pangeran Antasari Jaksel

Megapolitan
Pengeroyokan Siswi di Bekasi: Korban Dijebak, Dipukul dan Disiarkan 'Live Instagram'

Pengeroyokan Siswi di Bekasi: Korban Dijebak, Dipukul dan Disiarkan "Live Instagram"

Megapolitan
Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Wanita di Tangsel

Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Wanita di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Juni 2024 dan Besok: Malam Nanti Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Juni 2024 dan Besok: Malam Nanti Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kasus Sekuriti Berakhir Damai, Nasarius Bata Dipecat | Sederet Kejanggalan Penyidikan Kasus 'Vina Cirebon'

[POPULER JABODETABEK] Kasus Sekuriti Berakhir Damai, Nasarius Bata Dipecat | Sederet Kejanggalan Penyidikan Kasus "Vina Cirebon"

Megapolitan
'Saking Padatnya Permukiman Gang Venus, Sinar Matahari Tidak Masuk'

"Saking Padatnya Permukiman Gang Venus, Sinar Matahari Tidak Masuk"

Megapolitan
Ada Orangtua Siswa Minta Anaknya Diloloskan PPDB, Disdik DKI: Tidak Bisa!

Ada Orangtua Siswa Minta Anaknya Diloloskan PPDB, Disdik DKI: Tidak Bisa!

Megapolitan
Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Megapolitan
Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Megapolitan
Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Megapolitan
Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Megapolitan
Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Megapolitan
Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Megapolitan
Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com