Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Orangtua di Ibu Kota Ajak Putra-putrinya Diimunisasi saat BIAN 2022

Kompas.com - 03/08/2022, 22:13 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para orangtua di Ibu Kota untuk mengajak putra-putrinya menerima imunisasi saat Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada Agustus 2022 ini.

Untuk diketahui, mulai Rabu (3/8/2022) ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar imunisasi untuk anak berusia 9-59 bulan.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat ambil tanggung jawab dengan cara, bagi orangtua, ajak anaknya untuk imunisasi," tuturnya, ditemui di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu.

Dalam kesempatan itu, politisi non-parpol tersebut juga meminta kepada warga lainnya agar menyanyakan kepada para orang tua apakah anak mereka sudah diimunisasi.

"Bagi yang lain, tanyakan ke orangtua lain apakah anaknya sudah diimunisasi apa belum? Tanyakan pada anak-anak kalo ketemu, kalian udah imunisasi apa belum?" ucap Anies.

Baca juga: 715.782 Anak di DKI Jakarta Ditargetkan Terima Imunisasi Saat BIAN 2022

Ia menegaskan, kegiatan imunisasi itu dikakukan agar kondisi kesehatan anak-anak bisa terlindungi.

Anies mengklaim, kegiatan tersebut tidak sebatas program pemerintah setempat untuk mengejar target statistik.

"Ini bukan sekedar progam pemerintah untuk mengejar target supaya angka statistiknya baik, tapi ini soal kami mencintai, kami melindungi anak-anak kita," urainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, sebanyak 35.789 anak akan diimunisasi setiap harinya selama Agustus ini.

"Jumlah sasaran selama Agustus 2022 (yang diimunisasi) sebanyak 715.786 anak atau 35.789 target per hari," ujar Widyastuti dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: Anies Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Bagaimana dengan RS Swasta?
Menurut dia, imunisasi yang bakal diberikan kepada ratusan ribu anak itu adalah imunisasi tambahan campak rubella tanpa memandang status imunisasi.

Kemudian, imunisasi polio oral sebanyak empat kali, polio suntik satu kali, dan DPT-Hb-Hib (Pentabio) sebanyak tiga kali.

Widyastuti menambahkan, BIAN diselenggarakan sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap kejadian luar biasa untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (KLB PD3I).

KLB PD31 disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin terhadap anak selama pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com