Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Ingatkan Pembuatan Polisi Tidur Harus Sesuai Aturan

Kompas.com - 26/08/2022, 11:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi ihwal speed bump atau polisi tidur yang dicat mirip zebra cross dan dilaporkan menjadi penyebab sejumlah pemotor terjatuh di Jalan Danau Sunter Selatan, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Riza mengatakan, pembangunan polisi tidur harus sesuai aturan yang ada.

"Ya saya kira semua apa yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (DKI) harus mengacu pada aturan dan ketentuan yang ada ya," ujar Riza di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (26/8/2022).

Aturan yang dimaksud, yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang alat atau perlengkapan pembatas kecepatan yang digunakan untuk memperlambat kecepatan kendaraan, terutama di badan jalan.

"Itu (peraturan) menjadi perhatian kita semua ya," kata Riza.

Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Jatuh karena Polisi Tidur di Sunter Agung, Ternyata Pembuatannya Tak Boleh Sembarangan

Sebelumnya, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara menyebutkan, speed bump atau polisi tidur yang dicat mirip zebra cross itu dibuat atas permintaan polisi.

"Ya betul (atas permintaan polisi), karena Dinas Bina Marga tidak punya kewenangan membuat polisi tidur," ujar Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Utara Ilham Raya, Jumat (26/8/2022) pagi.

Ilham menambahkan, ada empat polisi tidur di jalan tersebut yang dibuat pada Rabu (24/8/2022) dan semuanya telah dibongkar.

"Ada empat titik, dua dibongkar malam ini," kata Ilham, Kamis (24/8/2022).

Mulanya polisi tidur itu dibuat untuk mencegah balap liar.

Baca juga: Dibongkar, Polisi Tidur di Sunter Agung yang Sebabkan Pengendara Motor Terjatuh

Namun, polisi tidur itu akhirnya kembali dibongkar karena menyebabkan banyak pengendara motor terjatuh. 

Kepala Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Utara Kompol Gusti Sunawa mengatakan, kawasan di Jalan Danau Sunter itu memang kerap digunakan oleh para pemuda untuk balap liar pada dini hari. 

Polisi tidur akhirnya dibangun untuk mencegah aksi para pemuda tak bertanggungjawab itu.

"Jadi awalnya, berdasarkan laporan dari masyarakat, ada kecenderungan tiap malam itu ada kegiatan balap liar," kata Gusti di lokasi, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Polisi Tidur di Sunter Agung Awalnya untuk Cegah Balap Liar, Malah Bikin Banyak Pengendara Motor Jatuh

Sebelumnya, sebuah video menunjukkan beberapa pemotor terjatuh akibat polisi tidur yang membentang di Jalan Danau Sunter Selatan viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @lensa_berita_jakarta, Kamis (24/8/2022), terlihat salah satu pengendara berdarah usai terjatuh di jalan tersebut.

Di pinggir jalan juga terlihat salah satu pengendara tergeletak. Ada pula pemotor yang jatuh usai melewati polisi tidur itu saat video direkam.

"Beberapa pengendara terjatuh akibat speed bump (polisi tidur) yang dicat menyerupai zebra cross di Danau Sunter, Kamis 25/8," tulis caption @lensa_berita_jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com